Sarasehan Hari Lahir Pancasila yang digelar oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata merupakan salah satu kegiatan untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila bagi para pemuda di Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang hadir dalam acara sarasehan di Ruang Sabha Mandala Madya, Kantor Wali Kota Mojokerto menyampaikan bahwa pemuda saat inilah yang nantinya akan melanjutkan tampuk pimpinan untuk Indonesia. Oleh karena itu para pemuda harus mampu bersaing ditengah era globalisasi saat ini.
“Saat ini tidak ada lagi barrier atau pembatasan dari negara satu ke negara lain kecuali teritorial. Maka dari itu kesempatan untuk bersaing dengan pemuda dari berbagai negara ini juga sangat kuat, karena siapa saja bisa masuk ke negara kita begitu juga sebaliknya. Pemuda-pemuda Indonesia juga bisa bersaing di negeri ini. Karena itu kekuatan kompetensi yang dimiliki oleh SDM sebagai modal utama membangun negeri ini harus menjadi SDM yang unggul yang memiliki kreatifitas tanpa batas, yang senantiasa melahirkan inovasi tanpa henti,” kata Ning Ita sapaan akrab wali kota pada Kamis (1/6/2023).
Kepada para peserta sarasehan yang merupakan anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Mojokerto, Ning Ita berpesan agar pemuda Indonesia senantiasa tetap menjaga semangat gotong royong yang merupakan salah satu nilai luhur dari Pancasila. Khususnya di era globalisasi.
Saya titip pesan secanggih apapun peradaban zaman jangan pernah tinggalkan nilai-nilai luhur Pancasila. Kalian harus memahami betul nilai-nilai Pancasila termasuk tema yang diangkat pagi ini adalah gotong royong. Jangan karena teknologi maka kalian tidak lagi menerapkan nilai kegotongroyongan, saling menolong, kebersamaan. Jangan karena teknologi ego personal di kedepankan,” pesan Ning Ita.
Sosok yang merupakan orang nomor satu di Kota Mojokerto ini juga menegaskan betapa pentingnya gotong royong yang pada tahun ini menjadi tema Peringatan Hari Lahir Pancasila.
“Gotong Royong adalah nilai luhur, kepedulian kita pada sesama, kebersamaan untuk saling tolong menolong itu adalah jati diri bangsa kita. Maka dari itu jangan pernah ditinggalkan dalam kehidupan kaliaan saat ini dan kedepannya dan dimanapun berada. Baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat sosial maupun sebagai pelajar. Jangan tinggalkan nilai luhur itu, karena disitulah sejatinya kita menjadi bernilai sebagai umat manusia. Tidak hanya bernilai dihadap sesama manusia tetapi juga bernilai dihadapan Tuhan Yang Maha Esa,” tuturnya.
Ning Ita juga menegaskan betapa Pancasila sebagai nilai yang sangat besar artinya bagi kita warga bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimana bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras, bahasa.
“Ratusan suku yang ada di negara kita semuanya bisa hidup berdampingan itu semuanya tidak lepas dari penerapan nilai-nilai luhur Pancasila, kekuatan Pancasila yang menjadi landasan dasar kehidupan kita. Sehingga di dalam keberagaman itu kita bisa bersatu kuat, kita tidak mempermasalahkan perbedaan itu, kita tetap bisa hidup rukun berdampingan bahkan bekerjasama, bergotong-royong untuk mengisi kemerdekaan dan membangun negeri ini. Inilah kenapa Pancasila memiliki nilai yang sangat besar artinya bagi kita warga bangsa Indonesia,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Ning Ita juga menyerahkan piagam penghargaan untuk PPI Kota Mojokerto Tahun 2022 yang telah menyelesaikan tugasnya sebagai pasukan pengibar bendera pada peringatan HUT ke-77 RI. (dskm/gk/mjf)