Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati secara resmi membuka kegiatan Pembinaan Pembina Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Jalur Pendidikan Kabupaten Mojokerto tahun 2023. Melalui kegiatan ini, Bupati Ikfina mengajak seluruh pembina PIK-R untuk mewujudkan lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak.
“Saat ini tidak ada tempat yang aman dan nyaman dari bahaya yang mengancam anak. Di rumah sekalipun. Maka dari itu, saya minta tolong, mari kita jadikan sekolah ini jadi tempat yang aman dan nyaman untuk anak,” ungkap Ikfina, Rabu (29/3) pagi.
Terkait minimnya tempat aman dan nyaman untuk anak, Bupati Ikfina menyampaikan, dari data permohonan dispensasi nikah tahun 2021, sedikitnya ada 545 permohonan dispensasi nikah. Permohonan dispensasi nikah ini diajukan sebagian besar alasannya lantaran pasangan sudah terlanjur hamil.
“Kita lihat saja data pernikahan usia dini, rata-rata karena sudah terlanjur hamil. Saat ditanya, dimana mereka melakukan hubungan suami istri bersama pacarnya, mereka mengakui melakukannya di rumah pihak laki-laki. Intinya, rumah pun tidak bisa menjadi tempat aman bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Bupati Ikfina menjelaskan, negara membuat program PIK-R ini bertujuan untuk melindungi remaja sehingga memiliki life skill. Untuk mendapatkan pengetahuan terkait life skill, salah satunya adalah di sekolah melalui program PIK-R ini.
“Program ini untuk melindungi para remaja supaya punya ketahanan, di sisi lain, ini ajang untuk remaja supaya bisa mengasah dan mempersiapkan life skill-nya,” terangnya.
Ikfina menyebut, generasi muda saat ini dirasa sangat perlu dibekali dengan life skill. Di masa kini, life skill pun tak kalah pentingnya dengan bekal pengetahuan akademis anak. Ia juga menyampaikan, perlunya mengenalkan problem solving kepada anak-anak.
“Dengan problem solving, dia akan tau bagaimana cara menghadapi masalah dan dia juga akan tau bagaimana cara menyelesaikan. Di situlah, life skill itu berproses. Bagaimana bisa bertahan hidup, bagaimana bisa meningkatkan kualitas hidup, bagaimana bisa memaknai hidup, dan bagaimana bisa menyiapkan diri jika kehidupan ini harus berakhir,” jelasnya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini pun berharap, pembina PIK-R ini terus konsisten untuk menyampaikan pengetahuan kepada anak-anak sesuai dengan pedoman yang telah diberikan dalam setiap pelatihan-pelatihan.
“Ini akan menjadi pekerjaan tambahan untuk anda semua, bagaimana caranya pembina PIK-R ini harus konsisten, tidak diganti-ganti, karena ini nanti akan berpengaruh thd proses. Kalau pembina PIK-R ini tidak jalan, maka PIK-R juga tidak akan jalan,” tukasnya.