Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus konsen untuk menekan angka stunting. Tentunya hal tersebut dilakukan guna mencetak generasi emas menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Melalui Pusat Pelayanan Terpadu (Posyandu), Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati berpesan agar Posyandu menjadi garda terdepan dan terus meningkatkan komitmen dalam percepatan penurunan stunting.
“Prognas percepatan penurunan stunting dimulai sekitar tahun 2018, dan akan berakhir pada 2024. Jadi PR kita, harus mampu menekan angka stunting dengan baik,” ungkapnya.
Bupati Ikfina pun menargetkan, di penghujung 2024 nanti, pihaknya berharap angka stunting di Kabupaten Mojokerto bisa berkurang drastis. “Saya targetkan, akhir 2024 nanti, angka stunting di Kabupaten Mojokerto kurang dari lima persen,” tandasnya.
Bupati dengan latar belakang dokter ini pun menjelaskan, stunting merupakan hal serius yang kini sedang ditangani pemerintah. Pasalnya, di masa yang akan datang, SDM Indonesia harus mampu bersaing dengan SDM di seluruh dunia.
“Stunting ini kan tingkat kecerdasannya kurang, maka dari itu harus kita upayakan, agar tingkat kecerdasan anak-anak kita, generasi yang akan datang ini tidak kurang dari 20 persen dan mampu bersaing dengan SDM dari seluruh dunia,” katanya.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ikfina dalam agenda Peningkatan Kapasitas Posyandu Kecamatan Kutorejo yang berlangsung di Kecamatan Kutorejo, Jumat (17/3). Dalam agenda ini, Bupati Ikfina juga didampingi Camat Kutorejo, petugas Dinas Kesehatan serta Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. (gk/mjf/may)