Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mencanangkan Lingkungan Karanglo I/32, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari sebagai kampung lele. Pencanangan dilakukan saat wali kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut mengunjungi Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan Lele) “Wahyu Lele 2” Karanglo, Wates, Kamis (16/2/2023).
“Hari ini ada satu lingkungan yang ditetapkan sebagai kampung lele yaitu lingkungan Karanglo, Kelurahan Wates, nah disini sudah ada 40 bioflok seperti ini yang dibudidayakan secara massif oleh warga dalam satu lingkungan,” kata Ning Ita.
Kedepan ia akan mengintegrasikan kampung lele dengan kelompok budidaya maggot, karena budidaya maggot akan dilakukan secara massif di 18 kelurahan se-Kota Mojokerto. “Kedepan saya berharap akan ada banyak masyarakat dari berbagai daerah yang membutuhkan ikan lele bisa datang di kampung lele Karanglo, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto,” ujarnya.
Ditemui usai mendampingi wali kota, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto Mochammad Hekamarta Fanani menyatakan dukungan penuh atas pencanangan lingkungan Karanglo sebagai kampung lele. “Kita support penuh dan akan kita dampingi, kedepan juga akan kita sinergikan dengan budidaya-budidaya yang lain untuk saling berkolaborasi,” jelas Heka.
Sementara itu, Ketua Pokdakan Wahyu Lele 2 Totok Winarno mengatakan, melalui Budidaya lele tersebut bisa memperoleh keuntungan 50 persen dari modal, dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga masing-masing anggota. “Budidaya lele ini sudah berdiri dari delapan bulan yang lalu, sudah panen tiga kali, dan keuntungannya hampir 50 persen dari modal awal sehingga cukup untuk menambah kebutuhan keluarga,” jelas Totok.
Saat ini dalam Pokdakan Wahyu Lele 2 terdapat 14 anggota, dan memiliki 42 kolam bioflok, serta telah memiliki tengkulak yang siap menampung hasil panen lele yang dibudidaya. “Untuk penjualan tidak ada kendala, kita sudah memiliki tengkulak sendiri, budidayanya juga mudah, keuntungannya hampir 50 persen dari modal,” terangnya. (hums/gkmjf)