Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menambah pasokan Minyakita pascaterjadinya kelangkaan di sejumlah pasar tradisional. Selain itu juga akan dilakukan pembatasan pembelian.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan usai menghadiri peringatan Satu Abad NU di Desa/Kecamatan Karangan, Trenggalek pada Senin (06/02) mengatakan kelangkaan dan kenaikan harga Minyakita di tingkat eceran diakibatkan adanya lonjakan oleh permintaan.
“Memang minyak goreng (Minyakita) itu karena kualitasnya bagus packingnya bagus, harganya juga paling bagus. Jadi yang premium turun ya, digemari orang dan dijual secara online, tentu kalau semua pindah ke Minyakita kurang barangnya,” kata Zulhas.
Untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga, pihaknya mengeluarkan sejumlah strategi, antara lain dengan menambah pasokan minyak goreng subsidi dari sebelumnya 300 ton/bulan menjadi 450 ribu ton/bulan.
Selain menambah pasokan, Kemendag juga menerapkan pembatasan pembelian. Pihaknya menegaskan pasokan Minyakita akan difokuskan untuk pasar tradisional.
“Kita kembali larang beli banyak, jadi tidak boleh orang order pakai telepon beli grosir jumlah banyak. Diutamakan masuk ke pasar, sekarang dikontrol, orang boleh beli 10 liter atau 10 kilo harus pakai KTP,” jelasnya.
Pengetatan pembelian tersebut diharapkan akan menjaga ketersediaan di pasar serta mengurangi penjualan di ritel dan online.
“Masuk ke pasar-pasar itu yang kita monitor setiap hari, mudah-mudahan 2 minggu mendatang sudah normal tapi di pasar. Untuk online enggak lagi benar-benar akan kita kurangi,” kata Zulkifli.(gk/maja)