Sungguh Tragis, Kondisi Jejak Pesugihan Sekeluarga dan 3 Rumah di Dekat Terminal Bungurasih

Awalnya pesugihan itu memang membuahkan hasil. Keluarga itu mendadak kaya. Melihat keberhasilan itu, keluarga di rumah kedua memutuskan untuk ikut menjalankan praktik pesugihan. Kata Bayu, mereka memakai tuyul.

“Pesugihan ini pertamanya di rumah pertama, terus diikuti rumah kedua. Kelihatannya berurutan. Cuma nggak tahu ini tipikalnya diajak atau dia cemburu dengan kondisi rumah pertama sehingga yang kedua ikut pesugihan juga,” kata Bayu.

Sedangkan rumah ketiga, lanjut Bayu, sebenarnya hanya korban. Mereka tidak ikut menjalankan ritual pesugihan. “Sebelahnya ini yang menarik menumbalkan, jadi rumah ketiga kena jadi tumbalnya,” lanjutnya.

Pemilik rumah kedua dengan rumah ketiga ini diketahui cukup dekat. Bayu menyebut biasanya tumbal baru bisa dilakukan pada seseorang yang berharga.

“Kayaknya deket, karena tumbal harus orang yang dekat atau orang yang merasa berharga. Istilahnya kalau kita mau kekayaan, kita harus mengorbankan sesuatu yang kita suka. Itu tetangganya sepertinya dekat kok sampai bisa ditumbalkan,” ungkap Bayu.

Bayu mengatakan rumah kedua ini menggunakan tuyul sebagai sarana memperkaya diri. Semakin lama, tuyul itu juga memiliki permintaan lebih dan lebih. Hingga akhirnya satu per satu keluarga di rumah kedua ini jatuh sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

“Keluarga yang kedua ini dia bukan karena ditumbalkan. Tapi karena makhluk yang diajak bekerja sama itu meminta lebih dan lebih, terus akhirnya nggak mampu dia kena getahnya kena efeknya sakit lama-lama mati,” tambahnya.

Berita Lanjutan : Ini Resiko Datang ke Rumah yang ada Pesugihannya…

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :