Mojokerto – Mashudi – Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Kota Mojokerto mengungkapkan, rehabilitasi sarana olahraga menjadi proyek fisik yang akan dikebut mulai awal tahun ini. Selain detail engineering design (DED) yang telah dirampungkan di tahun anggaran sebelumnya, percepatan juga dilakukan karena Kota Mojokerto didapuk menjadi salah satu tuan rumah pada perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jatim. ”Jadi, peningkatan fasilitas olahraga ini dalam rangka menyambut Porprov Jatim juga,” tandasnya, kemarin.
Setidaknya, terdapat dua sarana olahraga yang menjadi sasaran perbaikan dan peningkatan dengan total pagu berkisar Rp 7 miliar. Pekerjaan fisik itu akan menyentuh tahap lanjutan rehabilitasi Gedung Olahraga (GOR) dan Seni Mojopahit sebesar Rp 2,5 miliar dan Gelora A. Yani Rp 4,5 miliar. Dua proyek ini didanai APBD 2023.
Selain itu, peningkatan akses jalan dan jalur pedestrian juga kembali dilanjutkan di 2023. Hanya saja, prioritasnya pada ruas jalan menuju wilayah barat kota yang tahun ini akan mulai dibangun Wisata Bahari Mojopahit.
Wisata yang akan didirikan di kawasan Sungai Ngotok, Jembatan Rejoto, Kecamatan Prajurit Kulon ini mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) fisik pariwisata 2023 sekitar Rp 15 miliar. ”Termasuk akses jalan pendukung ke arah Wisata Bahari juga akan dilebarkan melalui DAK,” tandasnya.
Total, kucuran DAK jalan mencapai Rp 11 miliar yang akan direalisasikan untuk dua ruas jalan. Masing-masing di Jalan Raya Pulorejo sebesar Rp 7 miliar dan Jalan Blooto utara senilai Rp 4 miliar. Di tahun ini pula, Jalan Balongcangkring juga akan kembali dilanjutkan hingga menembus Jembatan Rejoto melalui dana APBD 2023.
Sedangkan rehabilitasi jalur pedestrian tahun ini akan menyentuh di ruas jalan protokol. Meliputi trotoar di Jalan Gajah Mada-Pahlawan (Gamapala), Jalan Bhayangkara, serta Jalan Benteng Pancasila (Benpas), serta melanjutkan di Jalan Mojopahit. ”Karena fasilitas trotoar di jalan-jalan tersebut yang banyak rusak,” imbuh Mashudi.
Program pengendalian banjir juga bakal ditargetkan terselesaikan di tahun ini. Setelah mengucurkan sekitar Rp 30 miliar tahun lalu, pekerjaan fisik akan kembali dilanjutkan dengan membangun kolam retensi.
Pembuatan embung untuk menampung air ini dibangun di perbatasan antara Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Sedianya, proyek fisik yang diplot Rp 3 miliar ini telah masuk dalam rencana pekerjaan di 2022 lalu tapi urung tereliasi akibat terganjal regulasi.(gk/maja)