Polisi Ungkap Fakta Perampokan Rumah Dinas Walikota Blitar

Metode pengujian DNA pada setiap barang bukti dalam prosedur Crime Scientific Investigation (CSI), berhasil mengungkap kasus perampokan rumah dinas Walikota Blitar bernilai kerugian sekitar Rp730 juta. Setelah melakukan penyelidikan selama kurun waktu 24 hari, tiga dari lima orang tersangka perampok rumah dinas Wali Kota Blitar berhasil ditangkap oleh anggota Tim Jatanras Polda Jatim.

Tersangka pertama, Mujiadi (54). Kelahiran Pronojiwo, Lumajang, yang tinggal menetap di Bekasi Utara. Merupakan otak, pimpinan sekaligus koordinator aksi perampokan tersebut.

Yang kedua, Asmuri (54) warga Bandar Lampung. Perannya, mengikat tangan dan kaki salah satu petugas Satpol PP yang sedang berjaga di pos menggunakan tali dan borgol serta menutup mata dan mulutnya menggunakan lakban warna hitam sambil melakukan pengancaman.

Tersangka ketiga, Ali Jayadi (57) warga Jombang. Perannya, mengikat tangan dan kaki salah satu petugas Satpol PP yang sedang berjaga di pos menggunakan tali dan borgol serta menutup mata dan mulutnya menggunakan lakban warna hitam.

Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro mengatakan, pihaknya berhasil menemukan profil dari kelima orang tersangka melalui serangkaian metode CSI, yakni, penyidik meminta bantuan dari Bidang Laboratorium Forensik (Labfor), Polda Jatim untuk melakukan analisis profil pelaku dari bekas barang bukti yang ditinggal oleh para pelaku.

Dalam konteks penyelidikan kasus tersebut, objek barang bukti yang diidentifikasi oleh Tim Bidang Labfor Polda Jatim adalah tali tampar berwarna putih yang digunakan oleh pelaku untuk mengikat tiga orang anggota Satpol PP yang menjaga rumah dinas tersebut. Selain itu, pihaknya mengidentifikasi profil kelima tersangka juga didukung oleh analisis video rekaman CCTV yang ada di dalam area ataupun luar rumah dinas, berjumlah 33 kamera CCTV.

Diantaranya, 16 titik CCTV di kawasan rumah dinas. Kemudian, 17 titik CCTV di sejumlah ruas jalanan sekitar rumah dinas, sebagai pembanding.(gk/maja)

 

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :