Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Mojokerto menggelar seminar perempuan cerdas secara offline dan online dengan tema ‘Membangun perempuan cerdas untuk memperkuat ketahanan keluarga di era digital’. Seminar untuk membangun perempuan cerdas itu dilakukan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan meningkatkan kinerja DWP di bidang pendidikan ekonomi dan sosial budaya.
Seminar perempuan cerdas yang berlangsung di Smart Room Satya Bina Karya (SBK) Pemkab Mojokerto itu masih dalam rangkaian peringatan HUT DWP Kabupaten Mojokerto Ke-23 dan juga sekaligus Peringatan Hari Ibu Ke-94 tahun 2022.
Sebanyak 210 peserta dari pengurus dan anggota DWP Kabupaten Mojokerto mengikuti seminar pembangunan perempuan ini. Masing-masing ada 60 peserta mengikuti secara offline dan 150 peserta secara online. Seminar tersebut dihadiri langsung Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.
Seminar untuk memperkuat ketahanan keluarga di era digital ini juga menghadirkan narasumber Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXX Kodim 0815/Mojokerto dr. Yuli Suciati, Sp., KFR., CHt., ALFO-K.
Dalam sambutannya, Bupati Ikfina menjelaskan, organisasi DWP Kabupaten Mojokerto ini adalah organisasi masyarakat yang beranggotakan istri-istri ASN. “Jadi memang organisasi DWP ini spesial karena tidak menerima selain istri ASN sebagai dan istri-istri TNI-POLRI sebagai anggotanya. Organisasi ini bersifat mitra politik, independen dan juga darmabakti,” jelas Ikfina, Rabu (21/12) pagi.
Lanjut Ikfina, selain memperingati HUT DWP Kabupaten Mojokerto. Kegiatan seminar perempuan cerdas ini sekaligus memperingati Hari Ibu Ke-94 tahun 2022. Ia mengatakan, peringatan hari ibu ini sesungguhnya tidak untuk memperingati perjuangan seorang ibu untuk anaknya. Melainkan untuk memperingati kebangkitan perempuan dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan yang diawali Kongres Perempuan I pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
“Jadi ini tentang kebangkitan perjuangan perempuan. Jadi jangan dimaknai sebagai perjuangan seorang ibu yang berjasa terhadap anaknya. Tetapi dimana para ibu ini berjuang bersama-sama untuk kepentingan nasib bangsa,” katanya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu menambahkan Kongres perempuan pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta saat itu, merupakan komitmen para perempuan untuk bersama-sama berjuang untuk bangsa. Berkat itulah kemudian akhirnya perjuangan perempuan itu diperingati melalui hari ibu.
“Jadi ibu tidak hanya urusan domestik dan dapur. Tetapi seorang ibu bertanggung jawab untuk memperjuangkan nasib bangsa. Khususnya memperjuangkan kehidupan anak-anaknya sebagai calon pemimpin bangsa kedepannya,” tukasnya.
Sementara itu, Plt Kepala DP2KBP2 yang diwakili Plt Sekretaris DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto Abdul Kholiq mengatakan, perubahan di era digital ini semua orang dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan menjadikan suatu perubahan menjadi peluang yang bermanfaat.
Terlebih bagi seorang istri, dimana istri sebagai pilar keluarga juga dituntut mampu mendampingi dan membantu suaminya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Selain itu, seorang istri juga harus senantiasa mampu mendidik anak yang akan menjadi generasi penerusnya.
“Oleh karena itu, saya berharap DWP Kabupaten Mojokerto bisa menjadi perempuan yang cerdas, tangguh, memiliki kepribadian yang baik yang dapat menjadi contoh orang disekitarnya. Kemudian juga bisa memaksimalkan dalam membantu pembangunan kabupaten Mojokerto yaitu meningkatkan kualitas bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya,” ungkapnya.