Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati membuka secara langsung Bimbingan Teknis (Bimtek) Posyandu anak sekolah untuk para pendidik PAUD di Kabupaten Mojokerto. Kegiatan Bimtek tersebut dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan anak usia dini serta mewujudkan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) di Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan Bimtek Posyandu anak sekolah yang dilaksanakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto itu diselenggarakan selama 5 hari (15-20/12), dan diikuti sedikitnya 1.178 tenaga pendidik PAUD yang meliputi Kelompok Bermain (KB), TK, RA, HIMPAUDI, dan IGTKI se-Kabupaten Mojokerto.
Dibuka langsung oleh Bupati Ikfina dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim. Pada pelaksanaan hari pertama Bimtek Posyandu, diikuti sedikitnya 230 tenaga pendidik KB dan TK di wilayah utara Sungai Brantas. Juga turut dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Kabid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, serta mengundang narasumber dari Kepala Puskesmas Ngoro Sunyoto.
“Dimana panjenengan semuanya sebagai penyelenggara pelayanan pendidikan anak usia dini yang punya kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan,” ucap Ikfina, Kamis (15/12) pagi.
Bupati Ikfina juga mengatakan, alasan utama dilaksanakan Bimtek Posyandu anak sekolah dan kedepannya akan menyelenggarakan pelayanan Posyandu di PAUD karena banyaknya anak usia dini yang tidak datang ke Posyandu, disebabkan anak tersebut sudah sekolah.
“Oleh sebab itu posyandu ini dikerjakan di sekolah saja. Nah itu penting,” ujarnya.
Selain itu, para peserta Bimtek yang diberi alat ukur panjang badan dan berat badan, Bupati Ikfina menjelaskan, bahwa Pemkab Mojokerto memiliki target 100 persen dalam menyasar seluruh balita di Kabupaten Mojokerto untuk dapat diukur panjang badan dan berat badannya.
“jadi cakupan kita ini cuma 86 persen dari semua sasaran balita yang harus ditimbang serta diukur. Dan cakupan sasarannya harus 100 persen, makanya kita melaksanakan kegiatan ini,” bebernya.
Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto meminta untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan menjadi salah satu dari lima negara kekuatan ekonomi besar dunia di tahun 2050, maka para tenaga pendidik harus bekerja keras dan betul-betul mengupayakan serta mendedikasikan penuh terhadap pelayanan Posyandu di PAUD yang ada di Kabupaten Mojokerto.
“Harapannya, tahun depan ini sudah mulai dilaksanakan, bahwa proses pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan fisus dapat dilakukan dengan baik,” pungkasnya. (gk/maja/may)