Pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan wisata desa di Kabupaten Mojokerto sulit dituntaskan tahun ini. Sebab, rata-rata progres pembangunan masih menyentuh 20 persen.
Yurdiansyah – Kabag Administrasi Pembangunan Setdakab Mojokerto bilang, salah satu pemicu lambannya pembangunan RTH yang tersebar di sejumlah desa itu adalam musim penghujan yang terjadi saat ini. Sehingga,sampai pertengahan November, realisasi pembangunan di sejumlah desa yang mendapat kucuran Rp 5 miliar itu masih jauh dari harapan.
Sesuai ploting bantuan keuangan (BK) desa pada APBD 2022, pembangunan RTH itu tersebar di Desa Sidorejo – Jetis, Desa Jabon – Mojoanyar, Desa/Kecamatan Puri, serta Desa Belahantengah – Mojosari.
Bahkan, hingga sisa waktu dua bulan ini, Desa Belahantengah belum melakukan penyerapan akibat terjadinya pergantian kepala desa. Dan hingga kini masih sebatas koordinasi pelimpahan tanggung jawab.
Pemda pun pesimistis proyek ini mampu dituntaskan tahun ini. Selain realisasi masih jauh dari target, curah hujan yang tinggi belakangan juga jadi salah satu pemicu. Sebagai tindak lanjut, pemkab mulai menggodok klausul yang tercantum dalam juknisnya.