Asyik !! Pelajar di Kota Mojokerto Akan Bebas dari PR ( Pekerjaan Rumah )

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Kota Mojokerto segera mengumpulkan kepala sekolah (kepsek) hingga wali murid terkait kebijakan penghapusan Pekerjaan Rumah (PR) untuk siswa Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Mojokerto.

Ketua MKKS SMP Kota Mojokerto, Mulib mengatakan, kebijakan tidak adanya PR harus segera disosialisasikan kepada wali murid. “Jangan sampai nanti tidak adanya nanti ini kemudian perilaku anak-anak di rumah malah tidak belajar. Ini penting kami sampaikan ke orang tua,” ungkapnya, Kamis (27/10/2022).

Sehingga nantinya, lanjut pria yang juga menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 2 Kota Mojokerto ini, pemantauan oleh orangtua dan guru tetap diperlukan. Dengan penghapusan PR, harapannya kegiatan intrakurikuler sudah selesai di sekolah dan siswa punya waktu untuk penguatan karakter.

“Penguatan karakter itu harus bisa terbentuk dengan adanya komunikasi yang harmonis antara siswa dengan orangtua, siswa dengan lingkungan masyarakatnya. Makanya kami akan komunikasikan dengan orangtua sehingga ada pendampingan, kalau di rumah ya tentu saja orangtua,” katanya.

Mulib menambahkan, di Kurikulum Merdeka ada P5 (Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila). Sekolah tetap melakukan kontrol tapi bukan lagi kegiatan intrakurikuler namun penguatan karakter. Pengawasan akan dilakukan setiap satu pekan sekali, misal dalam bentuk jurnal.

“Materi selesai di sekolah, di rumah pembentukan karakter. Kalau dilepas, anak-anak di rumah akan main HP makanya harus ada kontrol. Nah, ini harus ada sinergi dengan orangtua. Setelah ini pasti, pihak sekolah akan mengundang orangtua. Ini mesti nanti saya akan menindaklanjuti,” jelasnya.

Yakni dengan mengumpulkan Kepala Sekolah, guru hingga orang tua wali murid terkait kebijakan penghapusan PR tersebut.

Salah satu siswi SMP Negeri 2 Kota Mojokerto, Flamingga Diazzurra menyambut gembira terkait kebijakan penghapusan PR tersebut. “Kalau saya pribaya ya, lumayan senang juga. Kita kan full day di sekolah, kalau PR dihapus kan meringankan kita para siswa yang sekolah dari pagi sampai sore,” tuturnya.

Masih kata siswi kelas III ini, di sekolah sudah menguras tenaga dan pikiran. Jika masih ada PR, maka saat pulang sekolah karena sudah sore jadi langsung dikerjakan dan langsung tidur karena sudah capek. Sehingga jika ada PR menurutnya, lumayan memberatkan para siswa.

“Jadi jika ada penghapusan PR itu, kita senang. Di rumah tetap belajar materi-materi pelajaran selanjutnya namun masih bisa istirahat karena sudah tidak ada PR. Kalau sekarang kan, pulang sudah sore langsung ngerjakan tugas. Tidak bisa istirahat, malam capek langsung tidur. Iya (menyambut gembira penghapusan PR),” tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P&K) akan menghapus Pekerjaan Rumah (PR) untuk siswa Taman Kanak-kanan (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penghapusan PR dilakukan tepat di Hari Sumpah Pemuda, Jumat (28/10/2022) besok.

Penghapusan PR ini bertujuan agar para siswa memiliki banyak waktu untuk meningkatkan karakter masing-masing. Selain itu, proses belajar mengajar para siswa di Kota Mojokerto sudah menerapkan full day school sehingga para siswa saat pulang sekolah sudah dalam kondisi lelah. (gkmaja)

 

 

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :