Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghadiri Sinau Bareng Mbah Nun dan Kiai Kanjeng yang digelar di kampung wisata Gunung Sawah, Desa Mojogebang, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan belajar bersama yang diinisiasi Pemerintah Desa Mojogebang itu dalam rangka memperingati Ruwat Desa bertajuk ‘Dari Desa Membangun Indonesia’.
Acara belajar bareng mbah Nun itu berlangsung meriah dan dihadiri ribuan jama’ah yang akrab disapa Maiyah. Tampak Bupati Ikfina mendampingi Cak Nun di atas panggung. Acara ruwat desa itu diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan qiroah dan sholawatan bersama. Sesekali juga Cak Nun menyapa masyarakat yang hadir.
Dalam kesempatan itu, hadir pula para tokoh agama Desa Mojogebang, Kecamatan Kemlagi, anggota DPRD Kabupaten Mojokerto fraksi PDIP, Kepala DPMD Kabupaten Mojokerto, Kabag Kesra dan Kabag PKP Pemkab Mojokerto, Forkopimca Kemlagi, Ketua AKD Kabupaten Mojokerto, Kades Mojogebang beserta segenap perangkat Desa Mojogebang, serta Kades se-Kecamatan Kemlagi.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengucapkan terimakasih atas kehadiran Mbah Nun dan semua masyarakat. Ia berharap semua masyarakat dan Mbah Nun diberikan perlindungan oleh Allah untuk senantiasa diberi kesehatan.
“Alhamdulillah mbah nun berkenan hadir kembali di kabupaten Mojokerto, semoga dalam waktu dekat beliau juga akan hadir kembali di Kabupaten Mojokerto. Karena cak nun mengajak kita semuanya untuk saling menyayangi dan mengasihi, saling rukun satu sama lain, saling menghargai satu sama lain, saling menghormati. Dengan demikian kita akan bisa saling bekerjasama membantu dan menguatkan satu sama lain,” jelas Ikfina dalam sambutannya, Minggu (25/9) malam.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto itu mengatakan, kehadiran Mbah Nun kali ini merupakan hal yang sangat luar biasa, menurutnya, kehadiran beliau bisa menjadi pemantik semangat masyarakat Kabupaten Mojokerto untuk belajar bersama menjadi hamba Allah yang bisa menyayangi satu sama lain. Dan semoga nanti kegiatan belajar bareng ini menjadi modal utama untuk saling mengasihi, menyayangi dan menghargai antar sesama manusia.
“Semoga niat kita mencari ilmu menjadi amal kita dan bisa diimplementasikan sehingga kita menjadi hamba Allah yang ikhlas,” pungkasnya.