Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati optimistis ketersediaan stok daging sapi aman, sebab penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak rupanya tidak terlalu berdampak pada ketersediaan stok daging sapi di Kabupaten Mojokerto.
“Di Mojokerto kebutuhan daging per hari kita butuh penyembelihan itu sekitar 2.000 ekor, kita punya 51.000 dan masih cukuplah untuk masa inkubasi ini. Tentunya kita akan berfikir jauh, kalau tingkat kesembuhan tinggi, ya kita tidak perlu khawatir,” jelas Ikfina usai memantau sterilisasi Pasar Hewan Ngrame di Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Rabu (11/5).
Tak hanya itu, Ikfina menegaskan bahwa virus PMK tidak menyerang manusia dan masyarakat tidak perlu khawatir. Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan rumah potong hewan dan dipastikan sapi yang dipotong dalam kondisi sehat.
“Yang jelas tidak perlu khawatir karena tidak menyerang ke manusia dan virus yang tingkat mortalitasnya rendah. tetapi untuk menjamin keyakinan, teman-teman dari rumah potong hewan juga memastikan bahwa yang dipotong benar-benar sehat,” tegasnya.
Dalam menangani virus PMK ini, Ikfina mengaku, telah melibatkan Polres Mojokerto dalam menangani kasus PMK. “Terutama menangani di wilayah Kabupaten Mojokerto, memastikan di perbatasan-perbatasan tidak ada lalu lintas untuk ternak,” tukasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar mengatakan, pihaknya akan mendukung Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam menanggulangi penyebaran virus PMK yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto.
“Kami bersama Forkopimda melakukan pengawasan terhadap pergerakan lalu lintas sapi untuk dibatasi sementara waktu baik dari luar ataupun masuk ke Mojokerto sementara dibatasi dan juga pengawas di tempat-tempat pemotongan hewan,” pungkasnya. (dhan/gk/maja)