Toleransi Malam Kamis Putih Jalan Salib Di Gereja Kota Mojokerto.

Mojokerto – Puluhan Jamaat Kristen dan Katholik memadati GKJW Pepanthandi Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto untuk memperingati Kamis Putih. yakni dimulainya peristiwa Tri Hari Suci sebelum perayaan puncak Paskah pada Jumat (15/04/2022).

Di momen tersebut, turut diperagakan teaterikal Jalan Salib peristiwa perjamuan malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus. Namun yang buat kagum, dalam teatrikal tersebut diperagakan oleh aktor utama oleh pria yang beragam Islam yang tergabung dalaam organisasi pecinta pemikiran Gus Dur.

Bahka, teatrikal tersebut sempat membuat para Jamaat menagis saat aktor utama (Yesus) yang diperagakan seniman bernama Kukun Triyoga.

Kamis Putih sendiri menjadi salah satu bagian penting dari perayaan Paskah 2022 bagi umat Kristen dan Katholik. Pada Kamis Putih umat Kristen dan Katholik memperingati peristiwa perjamuan malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus.

Hari Kamis Putih juga dikenal dengan Kamis Suci, Kamis Putih dikenal dengan sebuah hal besar yakni peristiwa perjamuan malam terakhir yang dilakukan Yesus bersama murid-murid-Nya dan pembasuhan kaki sebelum Dia menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan.

“Ini adalah bentuk toleransi yang perlu di lestarikan, saya sendiri sangat menyambut gembira dan bangga dengan peringatan Kamis putih kali ini, apalagi ini yang meragakan Jalan Salib bukanlah Jamaat, melainkan orang yang beragama Islam,” ungkap Pendeta GKJW Pepanthandi Indro Sujarwo, Kamis (14/04/2022).

Dia berujar, momen Kamis putih sendiri merupaka peringatan peristiwa perjamuan malam terakhir dari Tuhan Yesus sebelum disalibkan dan mati. Yesus Sengaja membuat perjamuan malam salah satunya bentuk perpisahan untuk muridnya.

“Yang bisa di ambil dari peristiwa ini yaitu tentang kerendahan hati dan mau merendahkan hati tidak memandang jabatan,” ujarnya.

Dia berujar, Kamis putih untuk mengenang perjamuan akhir itu, kata dia, adalah Kamis putih yang paling meriah dan impresif sepanjang tahun. Terlebih bisa diperingati denga gelaran teatrikal yang diperagakan oleh seorang seniman yang beragama Islam.

“Siapa yang menjadi Yesus ini, Jamaat banyaknyang bertanya, ini adalah orang bukan jamaat kita, tapi orang Islam tapi menghayati betul jiwa. Ya mungkin karena orang seni,” terangnya.

Usai melakukan Kamis putih esok pada Jumat (15/04/2022) pagi, umat Kristen dan Katholik akan menjalankan misa atau Jumat Agung untuk mengenang mengigaat peristiwa kematian Yesus dengan acara perjamuan Kudus.

“Mengenang dan mengigat kematian Yesus. Ibadah perjamuan Kudus,”tegasnya.

Karena momen Jumat agung bertepatan dengan bulan puasa, dia meminta agar para jamaat selalu memiliki sifat peduli terhadap sesam dan menghargai kelompok lain dan selalu berbuat baik.

“Ayo saling menghargai, kita menjunjung tinggi toleransi. Bangsa ini bangsa besar yang menghargai sesama umat, sesuai dengan tema kita ‘Tak Terpisahkan dari Kasih Allah’,” tandasnya.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :