Telur Infertil Beredar di Mojokerto, Ini Bahayanya

Apa itu telur infertil ?..
Bagaimana ciri-cirinya ?..
Apakah sama dengan telur yang biasa dikonsumsi masyarakat ?..

Berikut Ulasannya….

Telur ayam infertil adalah telur yang tidak dibuahi oleh ayam pejantan. Dalam artian, telur ayam ini tidak bisa menetas, sehingga rawan busuk.

Sekedar informasi, ayam betina bisa bertelor tanpa ayam jantan, seperti yang terjadi pada ayam petelor. Tapi, jika ayam jantan kawin dengan ayam betina, maka telur yang dihasilkannya dapat melahirkan anak ayam.

Nah, pada pembibitan ayam, sebagian besar dilakukan dengan proses Inseminasi Buatan (IB), artinya pembuahan ayam betina itu dilakukan dengan cara dimasukkan “seperti bayi tabung”

Hasil telornya, bisa ditetaskan karena ada pembuahannya, inilah yang disebut telor fertil, sedangkan yang tidak bisa menetas disebut Telor Infertil atau disebut telur HE (hatching egg) yang memiliki daya simpan lebih pendek atau cepat busuk.

Telor HE inilah yang dilarang diperjual belikan. Larangan menjual telur HE diatur dalam Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.

Sekedar gambaran, telur HE (hatching egg) memiliki daya simpan lebih pendek, hanya bertahan selama tujuh hari, lalu busuk. Sedangkan, telur broiler hasil peternak petelur dapat bertahan selama 30 hari pada suhu ruangan.

Ketua Program Studi Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, R Dwi Budiningsari, mengatakan, tidak ada perbedaan kadar gizi antara telur ayam fertil dan telur ayam infertil. Sama-sama aman dan bisa dikonsumsi. Tapi, dengan catatan, keduanya masih layak atau tidak busuk.

“Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan perbedaan kandungan nutrisi antara telur yang telah dibuahi dan telur yang infertil,” katanya seperti dikutip dari situs resmi Universita Gadjah Mada.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :