BMT Permata Jawa Timur Gelar Gathering Pengusaha di Mojokerto Bersama Ust Abu Syauqi

Ustadz Abu Syauqi saat jadi Narasumber Gathering Pengusaha Permata di Mojokerto

Mojokerto, – Sedikitnya 200 peserta antusias mengikuti kegiatan Gathering Pengusaha yang digelar BMT Permata Jawa Timur dengan menghadirkan pembicara yang cukup populer, Ustadz Abu Syauqi, seorang pebisnis sukses sekaligus pendiri Rumah Sakit Edelweiss Bandung.

Gathering Pengusaha Permata ini digelar Selasa, 27 Mei 2025 di Permata Inn, Jalan Raya Meri, Kota Mojokerto dengan diikuti sekitar 200 pengusaha dari berbagai daerah di Indonesia. Selain menghadirkan pembicara utama Ust Abu Syauqi, juga ada sharring season dari drh Puguh Wiji Pamungkas dan Ir M Rusli MMT.
Imam Sutarso, Ketua BMT Permata Jawa Timur mengatakkan, tujuan kegiatan Gathering Pengusaha Permata ini untuk mendorong para pengusaha di Mojokerto maupun di Jawa Timur, bahkan di Indonesia bisa terus mengembangkan usahanya menjadi lebih tumbuh pesat. “Kita ingin mendorong para pengusaha untuk naik kelas, usahanya maju dan bermanfaat bagi ummat,” ungkapnya

Ust Abu Syauqi (baju putih) saat Foto bersama Kepala Diskon UKM Kab Mojokeeto beserta Ketua dan pengurus BMT Permata

Imam juga mengatakan, untuk mendukung perkembangan bisnis para pelaku usaha tersebut, BMT Permata juga siap untuk bermitra dan menjalin kerjasama. “Intinya kita ingin mengajak para pelaku usaha untuk maju bersama dan saling menguatkan. Materi Gathering ini semoga bisa menambah wawasan baru bagi kita semua untuk terus berkembang,” tambahnya.

Sementara saat sesi acara, Deni Triesnahadi atau yang akrab disapa Ustadz Abu Syauqi banyak memberikan motivasi kepada para peserta agar selalu menumbuhkan mindsite menjadi pengusaha sukses, pengusaha besar dan mindsite orang ultra kaya. “Keberhasilan itu, 95 persen berasal dari mindaite. 5 persennya baru teknikal skill,” kata Ustadz Abu Syauqi.

Ia juga menjelaskan terkait pola pikir orang kaya dengan orang kelas menengah bahkan dengan orang miskin jelas memiliki perbedaan yang luar biasa. “Kalau mindsite-nya dapat bantuan pemerintah dan jaminan sosial, ya susah untuk berkembang,” tandasnya.(tim)

Baca juga :