Jumlah guru yang pensiun di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto terus bertambah sepanjang 2024. Bahkan, meraka yang memasuki purna tugas tahun ini tembus 234 orang.
Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono, mengatakan, jumlah guru di lingkungan dispendik hingga kini belum sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Sesuai dengan analisis jabatan (anjab) Kemendikbud, harusnya total kebutuhan guru yang tersebar di 18 kecamatan ini sebanyak 5.558 guru. Tetapi fakta di lapangan ketersediaan guru masih di bawah angka tersebut. ’’Saat ini sesuai data dispendik, ada 4.577 guru. Artinya, ada kekurangan sebanyak 981 guru,’’ ungkapnya.
Menurutnya, jumlah tersebut tersebar di sekolah jenjang TK, SD, dan SMP. Angka itu, belum lagi banyaknya guru pensiun yang terus bertambah tiap tahunnya.
Bahkan sesuai data, sepanjang 2024 para pendidik dan tenaga kependidikan yang memasuki purna tugas capai ratusan guru.
’’Tiap tahunnya memang terus berkurang karena memang ada saja yang masuki purna tugas. Khusus tahun ini jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang pensiun sebanyak 234 orang,’’ tegasnya.
Banyaknya guru yang pensiun tersebut secara otomatis akan menambah kekurangan jumlah guru di bumi Majapahit. Praktisnya, jika ketersediaan guru di 2024 dikurangi jumlah pensiun, kini tinggal 4.343 guru saja. ’’Sehingga jika data guru itu dikurangi jumlah yang pensiun, kekurangan guru pada tahun berjalan sebanyak 1.215 guru,’’ paparnya.
Tak urung sebagai tindak lanjut, dispendik harus membuat langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini. ’’Bagaimana untuk mengatasinya, sementara kita tutup dengan tenaga yang sudah ada. Begitu juga dengan kepala sekolah yang juga ditinggal pensiun, juga kita isi dengan pelaksana tugas (Plt),’’ jelas Ludfi.
Menurutnya sesuai data, kepala sekolah yang pensiun pada periode Agustus-September ada enam orang dan satu orang meninggal dunia. Sehingga kekosongan kepala sekolah jenjang SDN dan SMPN ada tujuh orang. ’’Kalau khusus bulan Agustus ini ada tiga yang kosong. Jadi, itu tetap menjadi concern untuk pengisiannya. Pengisian dilakukan bertahap sesuai periodesasi waktu kekosongannya,’’ urainya.
Sebelumnya, dispendik juga melakukan perombakan dan pengisian kepala sekolah. Setidaknya ada 73 guru jenjang TK, SD dan SMP yang mendapat amanah tambahan dalam penugasan tersebut. Petikan Surat Keputusan (SK) pengangkatan, perpanjangan, dan mutasi guru dengan penugasan sebagai kepala sekolah diserahkan langsung Bupati Ikfina Fahmawati di aula dispendik kabupaten Rabu (15/8).
Pemda memastikan, proses pengangkatan kepala sekolah ini dilakukan secara clean and clear. Di mana tanda tangannya tidak bernilai rupiah. Itu menjadi bukti jika semua proses sudah berjalan dengan baik. Bahkan dalam arahannya, Ikfina, juga meminta kepala sekolah untuk komitmen mewujudkan lingkungan Kabupaten Mojokerto yang bersih dari korupsi dan gratifikasi.