Orang tua dan satuan pendidikan diimbau untuk tidak memaksa peserta didik TK/PAUD untuk mahir membaca, menulis, dan berhitung (Calistung). Sebab, anak usia dini merupakan masa dimana anak mempelajari sesuatu melalui bermain.
“Ini yang sering saya sampaikan ke orang tua melalui sosialisasi. Karena banyak orang tua yang khawatir. Persepsi masyarakat seperti itu, takut anaknya kalah dengan anak orang lain,” ujarnya, saat menjadi narasumber Podcast Edukasi dan Advokasi Program Prioritas 2 Provinsi Jawa Timur Tahun 2024, di Command Center Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, pada Kamis, (11/7).
Para orang tua juga diminta untuk tidak terlalu khawatir jika anaknya belum mampu calistung saat anak menjalani masa bermain.
“Karena kecerdasan anak tidak hanya akademik saja. Apalagi sampai memaksakan anak. Justru yang lebih penting adalah dari aspek kesiapan anak,” imbuh Ikfina.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini menyebut, sejumlah kebijakan telah ia lakukan mendukung transisi PAUD ke SD yang menyenangkan yakni, meliputi tiga hal. Pertama, menghilangkan tes baca tulis hitung (calistung) dari proses penerimaan peserta didik baru di SD. Kedua, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama baik di PAUD dan SD). Ketiga, menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak baik di PAUD dan SD.
Meski tes Calistung pada program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini dihilangkan, Ikfina tetap memperbolehkan orang tua anak untuk belajar mengenal angka dan huruf serta menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak, baik di tingkat PAUD maupun SD.
Adapun 6 kemampuan pondasi tersebut yaitu Pengenalan nilai agama dan budi pekerti, Keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar.
“Jadi ini yang kita terus lakukan mengasah enak kemampuan anak ini. Dengan melalui program edukasi anak Sambang Paud dengan Bunda (Sapa Bunda) dan Sabtu Sehat di Puskesmas bersama anak TK (Santika) yang rutin kita laksanakan setiap Senin dan Sabtu untuk mendorong kekayaan pengetahuan anak. Terutama pada profesi Bupati dan profesi bidang Kesehatan,” pungkas Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto itu.