Revitalisasi Pemandian Sekarsari dengan total Rp 18,2 miliar belum memberikan dampak signifikan bagi Penghasilan Asli Daerah (PAD) Kota Mojokerto sektor pariwisata. Hal itu terbukti dengan rendahnya jumlah kunjungan.
Sri Budi Rahayu – Staf pengelola Wisata Pemandian Sekarsari bilang, dalam beberapa minggu terakhir, jumlah wisatawan yang berkunjung masih belum memenuhi target.
“Target kami selama seminggu 496 pengunjung. Bisa dipenuhi saat weekend. Tetapi dalam minggu ini kunjungan hanya tembus sekitar 200 – 300 orang,” ungkapnya.
Pekan lalu, Sabtu (8/6) misalnya, pemandian Sekarsari yang ada di Jalan Empunala ini hanya dikunjungi 88 orang. Sedangkan, Minggu (9/6) tembus 209 wisatawan.
Untuk rekap kunjungan per bulan, menurut Pejabat Ahli Muda Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Disporapar Kota Mojokerto ini, penurunan drastis kunjungan dialami saat bulan puasa dan Lebaran. Saat Ramadhan lalu, wisata yang mulai dibuka November lalu itu hanya dikunjungi 1.264 orang.
“Sebelum puasa kunjungannya mencapai 3.201 wisatawan,” kata perempuan yang akrab disapa Yayuk ini.
Kata Yayuk, kunjungan wisatawan dengan tarif Rp20 ribu untuk semua kalangan ini lebih banyak di akhir pekan. Sedangkan hari produktif, biasanya didatangi pelajar yang ingin latihan renang.
Pihaknya terus mengoptimalkan berbagai upaya agar kunjungan wisatawan ke Pemandian Sekarsari kembali menjadi jujukan destinasi. Salah satunya engan menggelar beragam event untuk menggaet pengunjung.
“Semoga kunjungan bulan ini bisa mencapai 3.000 lebih, karena kalau liburan anak sekolah justru banyak yang dipakai liburan keluar kota,” pungkasnya. (rdm/mjf/gk)