Berdasarkan data BPBD Jawa Timur (Jatim), sebanyak 774 unit rumah rusak berat, 1.332 unit rumah rusak sedang, dan 2.573 unit rumah mengalami kerusakan ringan akibat gempa Tuban-Bawean sejak Jumat (22/3/2024) kemarin.
Untuk itu Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jatim dalam rapat koordinasi percepatan tanggap darurat pascabencana gempa, memastikan pihaknya siap untuk membantuk rekonstruksi bangunan terdampak.
Untuk perbaikan rumah milik masyarakat, Adhy menyebut Pemprov Jatim akan memberikan bantuan stimulan berupa semen dan atap.
“Selain itu, masing-masing kabupaten/kota mendapat bantuan renovasi rumah untuk rekonstruksi akibat gempa kategori berat senilai Rp60 juta, rumah kategori sedang Rp30 juta dan kategori ringan Rp15 juta,” imbuhnya.
Ribuan rumah terdampak gempa itu tak hanya terjadi di Pulau Bawean saja. Namun dialami oleh tujuh kabupaten di Jatim, antara lain Kabupaten Gresik, Tuban, Lamongan, Pamekasan, Bojonegoro, Sidoarjo dan Kota Surabaya.
Pj Gubernur Jatim itu menyatakan, bakal ada asesmen bersama BPBD, PUPR dan stakeholder lainnya di tujuh kabupaten/kota tersebut untuk meninjau dampak kerusakan akibat gempa.
“Karena berdasarkan data yang terhimpun, selain rumah juga ada 91 unit sekolah, 5 unit rumah sakit, 24 unit gedung perkantoran, 183 unit tempat ibadah, 1 unit kandang ternak dan 3 unit sepeda motor yang terdampak gempa,” jelasnya.
Selain itu Adhy juga memastikan, beberapa poin percepatan tanggap bencana telah dilakukan, meliputi pemenuhan kebutuhan logistik, mulai dari permakanan, kesehatan dan peralatan tidur bagi penyintas.
“Jadi yang sudah dilakukan adalah Tagana menyiapkan dapur umum. Termasuk kebutuhan seperti tenda dan tim medis sudah dilakukan. Bahkan mengirim tambahan logistik serta tim dari BPBD Jatim dan relawan untuk membantu proses pemulihan pascabencana,” ungkap Adhy. (ssnet/gk/mjf)