Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Dharmawanita Persatuan (DWP) ke-24 Kabupaten Mojokerto. Pada kegiatan kali ini, Bupati Mojokerto mengajak perempuan untuk turut ambil peran dalam mewujudkan target Indonesia Maju 2045 mendatang.
“Dalam mewujudkan Indonesia Maju 2045 mendatang, ini perlu sekali peran perempuan. Terutama dalam menyiapkan masa depan anak-anak generasi penerus bangsa,” tuturnya.
Di tengah masa sulit yang dialami secara global saat ini, lanjut Ikfina, seluruh masyarakat harus terus waspada dan selalu siap menghadapi perubahan-perubahan.
“Secara terus menerus, kita dihadapkan dengan kondisi yang sulit. Ini pun selalu disampaikan Presiden Republik Indonesia setiap ada pertemuan,” katanya.
Bupati Ikfina menyampaikan, kondisi sulit tersebut mulai dari adanya pandemi Covid-19. Setelah dinyatakan mereda dan belum usai menyelesaikan dampak pandemi, giliran El Nino yang mendatangkan dampak luar biasa.
“Pemulihan ekonomi pasca pandemi belum usai total, kita kembali dihadapkan dengan El Nino yang mendatangkan efek yang luar biasa kepada petani dan masyarakat lainnya. Tak hanya itu, kondisi perang Rusia-Ukraina juga mendatangkan banyak efek luar biasa secara global,” imbuhnya.
Bupati Ikfina menambahkan, perang Rusia-Ukraina sangat berimbas secara global, hal ini mengingat dua negara yang berperang ini merupakan negara penghasil gandum dan negara penghasil minyak.
“Awal perang dua negara ini, harga minyak dunia melonjak naik. Maka kemarin-kemarin harga BBM kita sempat naik, ini karena negara sudah tidak mampu lagi memberikan subsidi karena harga minyak dunia yang naik. Imbasnya pun luar biasa, maka kami diminta untuk mengendalikan inflasi,” jelasnya.
Hal-hal bersifat global ini, lanjut Ikfina, membuat kita semua harus terus waspada untuk menghadapi setiap kondisi yang tidak bisa kita prediksi. “Kita harus tetap fokus untuk mewujudkan target Indonesia Maju di 2045 mendatang. Agar bangsa kita memiliki daya saing untuk menghadapi kondisi global yang tidak menentu seperti saat ini,” tukasnya.
Mungkin ini adalah acara puncak, peringatan ulang tahun Dharmawanita persatuan ke-24.
Sejarah DWP sebelumnya tidak ada persatuannya, hanya Dharmawanita saja. Di jaman orde baru. Pada saat itu, Dharmawanita biasanya masih pakai kebaya, itu jaman dulu. (dsk/mjf/gk)