Setelah berhasil meraih peringkat 1 Kota Terinovatif di ajang Innovative Government Award (IGA) di Tahun 2022. Tahun ini Kota Mojokerto kembali masuk nominasi yang sama di ajang IGA tahun 2023.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mempresentasikan dua inovasi Pemkot Mojokerto, yakni ‘Canting Gula Mojo’ (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto) dan ‘Adi Pintar’ (Asesmen Diagnostik dan Penilaian Terpadu Hasil Belajar) di ruang Multimedia Gedung B Lantai 2 Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Canting Gula Mojo merupakan sebuah program inovasi penurunan stunting terintegrasi yang dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu pascasalin, hingga balita dengan melibatkan lintas sektor.
Sementara Adi Pintar merupakan aplikasi pembelajaran yang berdiferensiasi, mengakomodir, kebutuhan siswa yang sejatinya berbeda-beda sesuai kemampuan belajar. Membantu memotret capaian kompetensi peserta didik di awal pembelajaran dan mengetahui gaya belajar, bakat, serta minat peserta didik sebelum masuk dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
“Kedua inovasi ini sesuai dengan prioritas aktual Presiden, salah satunya yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menjamin kesehatan ibu hamil dan anak usia sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta,” ungkap Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Canting Gula Mojo hadir sebagai upaya penurunan kasus stunting melalui pemberdayaan masyarakat unggul dan kolaborasi lintas sektor, bergerak mewujudkan zero new stunting (nol pada kasus stuning baru) di Kota Mojokerto.
Canting Gula Mojo telah membawa banyak perubahan, impact dan output yang signifikan terhadap jumlah penderita stunting, calon pengantin anemia, dan ibu hamil kek (kekurangan energi kronis) yang berkurang dari waktu ke waktu.
“Jumlah calon pengantin anemia mengalami penurunan hingga tersisa 26 perempuan (per Agustus 2023). Ibu hamil KEK mengalami penurunan hingga tinggal 119 ibu (per Agustus 2023). Dan berdasarkan EPPGBM, berhasil membantu menurunkan angka stunting kota mojokerto hingga tinggal 131 balita (2.26%) per Agustus 2023,” terang Ning Ita.
Sementara aplikasi Adi Pintar memudahkan guru dalam memotret kemampuan awal peserta didik yang mencakup gaya belajar, minat belajar, serta bakat siswa.
Melalui aplikasi Adi Pintar, meningkatkan persentase perencanaan guru dalam penyusunan asesmen, yang semula 68% menjadi 98%; meningkatkan persentase pelaksanaan guru dalam penyusunan asesmen, semula 64% menjadi 98%; meningkatkan persentase pengevaluasian guru dalam penyusunan asesmen, yang semula 62% menjadi 99%; meningkatkan persentase kesiapan belajar peserta didik, semula 63% menjadi 97%.
“Poinnya guru sebagai fasilitator, bisa benar-benar merdeka melayani siswa, dan juga sebaliknya, siswa merdeka dalam memperoleh kesempatan belajar,” terang Ning Ita.
Saat ini, Kota Mojokerto memiliki total 176 inovasi, dan berhasil meraih peringkat 1 Kota Terinovatif di ajang Innovative Government Award (IGA) di Tahun 2022. Ning Ita berharap Kota Mojokerto dapat mempertahankan capaian tersebut.
“Harapannya kita bisa mempertahankan peringkat 1 sebagai kota terinovatif se-Indonesia pada IGA tahun 2023 ini,” pungkasnya. (inf/mjf/ram)