Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar program penguatan life skill duta generasi berencana (Genre) Desa Se-Kabupaten Mojokerto tahun 2023. Program ini bertujuan untuk mengedukasi remaja Indonesia agar menjadi generasi yang mempunyai perencanaan kehidupan yang matang.
Program penguatan life skill duta Genre yang digelar di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) Pemkab Mojokerto, pada Selasa, (20/6) pagi, itu diikuti sedikitnya 107 duta Genre dari 8 Kecamatan, yang terdiri 35 Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) jalur masyarakat dan 72 PIK R jalur pendidikan.
Kegiatan penguatan generasi muda berencana ini dibuka secara resmi oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto sugeng Nuryadi dan Narasumber dari SMKN 1 Jetis Aziz Cahya Pradana.
Dalam arahannya, Bupati Ikfina berharap remaja dari Genre Kabupaten Mojokerto ini mempunyai kemampuan untuk merencanakan hidupnya.
“Bahwa hidup ini harus direncanakan. Dan ini program untuk para remaja. Bagaimana remaja ini bisa merencanakan hidupnya, yang akhirnya nanti adalah merencanakan berkeluarga,” ujarnya.
Bupati Ikfina juga menyinggung terkait adanya bonus demografi. Ikfina menjelaskan Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang. Bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.
“Bonus demografi ini harus dimanfaatkan. Bagaimana memanfaatkannya? Ya, kalian harus produktif dan memiliki SDM yang berkualitas, baik kualitas pendidikan maupun kesehatannya,” ungkapnya.
Ikfina menggambarkan beberapa tahun mendatang, dimana adanya bonus demografi ini berdampak pada iklim persaingan kerja yang semakin kompetitif. Selain itu, ia mendorong pertumbuhan penduduk usia muda diiringi dengan peningkatan produktivitas, dan kemampuan usaha.
“Tantangan ke depan semakin kompleks. Tingkat kompetisi juga akan semakin tinggi. Oleh karena itu kita harus terus meningkatkan pengetahuan, kompetensi yang kita miliki,”imbuh orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini. (dis/mjf/may)