Kabupaten Mojokerto – Semangat pelestarian budaya dan mengasah kreativitas peserta didik terus digaungkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto. Salah satunya dengan penampilan tari kreasi tradisional dari pelajar Kabupaten Mojokerto di beragam acara pemerintahan.
”Tari kreasi tradisional menjadi salah satu upaya kami melestarikan sekaligus mengajarkan serta mengasah kreativitas peserta didik untuk mencintai budaya dan berani tampil di hadapan publik,” ujar Mujiati, Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dispendik Kabupaten Mojokerto.
SMPN 1 Puri dan SMPN 2 Gedeg beberapa waktu lalu berkesempatan menampilkan hasil karya tari tradisional kreasi mereka, dengan mengambil tema tari air. Tarian tersebut diberi nama Tirto Pawitro Sari.
Dia menjelaskan, nama tarian Tirto Pawitro Sari memiliki makna tersendiri. Itu diambil dari kata Tirto yang berarti air, Pawitro dengan makna suci, serta sari yang berarti inti. Tarian ini dinilai selaras ditampilkan saat peluncuran produk air minum MASA Perumdam Mojopahit (31/5).
”Kolaborasi antarsiswa dalam tarian ini juga tergambar sehingga mampu menceritakan makna tarian kepada para tamu,” bebernya.
Selain itu, Mujiati menyebutkan tari ini menggambarkan kebiasaan perempuan di kaki Gunung Penanggungan. Mereka digambarkan sedang mengambil air di sebuah mata air Petirtaan Jolotundo, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
”Gerakan-gerakan dalam tari ini mengisyaratkan situasi kegembiraan ketika mencari air sebagai sumber kehidupan, sambil membawa kendil dan menikmati keindahan alam Kabupaten Mojokerto,” tandasnya.
Dia berharap, tak hanya melalui penampilan di berbagai kegiatan, tari kreasi tradisional yang dimiliki oleh Kabupaten Mojokerto mampu dipelajari dan disukai oleh anak muda. Hal itu untuk menjaga kelestarian nilai budaya dan sejarah yang dimiliki Bumi Mojopahit. (gk/mjf)