Tahun ini, proyek kawasan Wisata Bahari Mojopahit akan mulai digarap. Salah satu daya tarik yang akan dimunculkan adalah keberadaan kompleks tempat ibadah enam agama.
“Kami menyediakan satu hektare lahan untuk dibangun tempat ibadah enam agama berbeda yang ada di Kota Mojokerto,” ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Senin (10/4).
Lebih lanjut, dalan forum silaturahmi dengan FKUB di Pendopo Sabha Kridhatama Rumah Rakyat ini, wali kota menyebut hal tersebut sebagai bentuk apresiasi atas keharmonisan yang selama ini telah terjalin.
“Ini sebagai bentuk wujud rasa terima kasih saya karena Kota Mojokerto yang begitu harmonis. Enam agama bisa hidup rukun, duduk berdampingan, toleransi yang luar biasa,” ungkap wali kota.
Namun, pihaknya juga menegaskan bahwa Pemkot Mojokerto hanya menyediakan lahan. Sementara untuk pembangunan gedung dilakukan oleh masing-masing kelompok agama.
“Beberapa waktu yang lalu, kami ada diskusi dengan sejumah bhante. Di sana diungkapkan bahwa mereka punya upaya akses penganggaran ke pusat. Nah, silahkan jika memang memiliki kemungkinan seperti itu. Karena memang butuh pendanaan di luar dari Pemerintah Kota Mojokerto,” terang wali kota.
Berikutnya, begitu pendanaan sudah tersedia, masing-masing kelompok agama dapat mulai membangun tempat ibadah mereka, bersamaan dengan pembangunan lokasi wisata umumnya.
“Sementara untuk pembagian seperti apa, berapa luasan wilayah untuk masing-masing bangunan, akan didiskusikan lebih lanjut dengan FKUB,” pungkasnya. (gk/mjf/may)