Lintasan kereta tanpa palang pintu menjadi salah satu masalah yang dicurhatkan oleh warga Kota Mojokerto saat “Jumat Curhat” bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Jumat.(20/01)
Toni Harmanto menyampaikan bahwa sudah ada ratusan korban kecelakaan yang terjadi karena lintasan kereta api tanpa palang pintu. Oleh karenanya hal tersebut menjadi perhatian kepala daerah, kepolisian dan PT. KAI.
“Hal tersebut merupakan salah satu keselamatan masyarakat di ruang terbuka, maka seyogyanya bersama-sama PT. KAI bisa membangun palang pintu, termasuk pos jaganya,” katanya.
Terkait adanya lintasan kereta api tanpa paling pintu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto telah melakukan koordinasi dengan PT. KAI Daop 8 yang menaungi lintasan kereta api di wilayah Kota Mojokerto.
“Kawasan Blooto termasuk yang tidak diintervensi oleh PT KAI. Namun melalui APBD Kota Mojokerto akan segera kami bangunnya palang pintu, Insya Allah di tahun 2023, mohon bersabar,” kata Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Ia juga menyampaikan bahwa perlintasan yang melewati kereta api itu elevasi terlalu tinggi, sehingga sering terjadi kecelakaan. Namun, ketika akan ditutup oleh PT. KAI tidak mendapatkan persetujuan warga karena merupakan akses menuju Kelurahan Pulorejo.
“Ini juga akan kami intervensi supaya elevasinya tidak terlalu tinggi sehingga banyak menyebabkan kecelakaan lalu lintas, kami akan landaikan dengan meninggikan lahan di perempatan Kelurahan Blooto,” katanya.(gk/maja)