Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempabumi dengan magnitudo (M)5,2 di Karangasem, Provinsi Bali didahului sebanyak 10 kali gempa pembuka sebelum gempa utama.
“Gempabumi Karangasem M5,2 didahului oleh 10 gempa pendahuluan dengan magnitudo terbesar M4,8,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui akun media sosial pribadinya, Rabu (14/12/2022).
“Gempa Karangasem Bali kemarin diawali dgn gempa pembuka (foreshock) M4,8 pukul 16.56 WIB yg berdampak dirasakan dan menimbulkan kerusakan di Karangasem, diikuti 9 kali gempa susulan. 20 menit kemudian terjadi gempa M5,2 berjarak sekitar 10 km dari gempa pertama, yang menambah kerusakan,” jelas Daryono.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.
Selain itu, dari laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa tercatat sebanyak 34 rumah warga mengalami kerusakan pasca gempa bumi ini. Sebaran kerusakan rumah warga teridentifikasi di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Kubu, Manggis, Karangasem, Rendang dan Bebandem.(gk/maja)