Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Unit Sekolah Baru (USB) di Kabupaten Mojokerto saat ini tengah dikebut. Karena, dengan sisa waktu yang hanya sebulan, progres pembangunan RKB dan USB diharapkan bisa rampung sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Adi Mahendarto, Kabid Sarana dan Prasarana Sekolah Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto mengatakan, delapan proyek senilai Rp 8 miliar dan bersumber APBD 2022 itu mulai digarap sejak September lalu. Sayangnya, hingga pertengahan November progres delapan proyek itu belum ada yang menyentuh 70 persen.
’’Kalau yang SD rata-rata progresnya masih 50 persen, yang TK sekitar 65 persen. Dan untuk yang SMP baru 45 persen,’’ ujarnya.
Adi Mahendarto juga mengatakan, pihaknya sudah mewanti-wanti agar proyek tersebut diselesaikan dalam tahun ini. Sehingga, Dinas Pendidikan mendorong pelaksana proyek untuk mengejar target keterlambatan tersebut.
Disebutkannya, delapan proyek tersebut di antaranya pembangunan RKB di SMPN 2 Kutorejo, SMPN 1 Mojoanyar dan SMPN 2 Dlanggu dengan nilai pagu masing-masing Rp 387,5 juta. Sedangkan, pembangunan RKB di SMPN 2 Kemlagi menelan anggaran paling besar. ’’Kalau yang SMPN 2 Kemlagi Rp 1,2 miliar,’’ sebut dia.
Selain itu, lanjut Adi, ada dua TK yang juga mendapatkan proyek USB di wilayah Kecamatan Dawarblandong dan Mojosari. Keduanya digerojok dengan anggaran masing-masing Rp 923,9 juta. Serta rehabilitasi gedung SDN di SDN Mojowatesrejo, Kecamatan Kemlagi dan SD Claket, Kecamatan Pacet. ’’Nilai proyeknya masing-masing Rp 732,4 juta,’’ katanya.
Minimnya progres capaian pengerjaan delapan proyek itu ditengarai karena faktor cuaca dan proses lelang baru rampung Agustus lalu. Karena itu, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap delapan proyek prioritas ini melalui penyewaan konsultan pengawas. ’’Kalau memungkinkan mepet dengan deadline, bisa jadi nanti juga pekerjanya ditambah,’’ tandasnya.(tim/ADV)