Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati membuka secara langsung pelatihan bagi calon petugas pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (REGSOSEK) tahun 2022 yang diadakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mojokerto, Senin (10/10).
Dalam kesempatan ini, di hadapan 1.813 calon petugas pendataan awal REGSOSEK tahun 2022, Bupati Ikfina berpesan, jutaan nasib masyarakat ada di tangan para petugas pendataan awal.
“Dari data-data yang akan anda kumpulkan nanti, akan menentukan nasib jutaan orang yang saat ini ada dalam status miskin dan miskin ekstrem, nasib mereka ada di tangan anda,” ungkap Ikfina.
Hasil dari pendataan awal, lanjut Ikfina, data akan digunakan banyak pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk menentukan tindakan mengentas masyarakat dari status kemiskinan.
“Dengan berbekal data awal dari anda ini nanti, kami pemerintah daerah akan bisa melakukan intervensi terhadap percepatan pengurangan angka kemiskinan secara tepat sasaran,” tuturnya.
Dengan data yang lebih rinci hingga kondisi keluarga yang masuk dalam lingkaran kemiskinan, Bupati Ikfina berharap, bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah nanti berupa modal usaha.
“Kalau bantuannya berupa bantuan pangan, ini pasti habis. Kalau kita tahu kondisi kemiskinannya seperti apa, kita akan bisa petakan, dan merubah bantuan itu berupa bantuan modal usaha. Sehingga mendorong keluarga yang masih dalam status miskin, bisa mandiri dari segi ekonomi dan terlepas dari status miskin,” terangnya.
Tak hanya itu, Bupati Ikfina berharap, dengan proses pendataan awal yang tetap dan akurat, juga bisa menghapus inclusion error. “Data ini masih ada inclusion error, jadi yang seharusnya dan layak dapat bantuan, malah tidak dapat bantuan. Kalau pendataan awalnya tepat, inclusion error ini bisa tuntas,” tegasnya.
Bupati Ikfina berharap, para calon petugas pendataan awal REGSOSEK bisa mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. Hal ini tentunya akan menjadi bekal para calon petugas pendataan awal REGSOSEK untuk menjalankam tugas dengan profesional.
“Tolong pelatihan ini diikuti dengan baik dan sunggug-sungguh. Kita ini sudah ditarget oleh pemerintah pusat, di akhir 2024 nanti, Indonesia zero kemiskinan,” pungkasnya.