Proyek BBWS Tak Kunjungan Rampung, Warga Tempuran Masih Dihantui Banjir Tahunan

Banjir tahunan masih membayangi warga di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Terlebih hingga kini
proyek pengendalian banjir oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang digadang-gadang dapat menanggulangi bencana alam di Desa Tempuran hingga kini belum rampung.

Petugas PPK dan Pantai 1 BBWS Brantas, Rizal Arifuddin mengatakan, proyek pengendalian banjir oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas khususnya di aliran di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto hingga kini masih berlangsung.

Sejauh ini, proyek pengendalian banjir BBWS yang meliputi penguatan tanggul beton di aliran sungai yakni Avour Watudakon, sungai Balongkrai dan di sungai Avour Jombok ini sudah mencapai 65,16 persen.

Tak hanya tanggul permanen, BBWS Brantas juga tengah mempersiapkan rumah pompa untuk pengendalian banjir yang terletak di samping aliran sungai Avour Jombok.

“Kalau progres kami keseluruhannya pekerjaan sudah mencapai 65,16 persen, dan itu pengerjaan infrastruktur pengendalian banjir meliputi pembangunan tanggul beton, normalisasi dan rumah pompa di wilayah Jombang-Mojokerto,” ungkapnya, Jum’at (07/10/2022).

Menurut dia, pompa banjir yang akan dipasang di area jembatan yang menghubungkan Desa Tempuran dengan jalan usaha tani (Sungai Avour Jombok) memiliki kapasitas sekitar 0,5 meter kubik per detik.  Nantinya, fungsi utama rumah pompa ini adalah untuk memompa air dari luar tanggul dan jalan yang posisinya lebih rendah ke aliran Sungai Avour Jombok.

Dia menjelaskan, proyek penanggulangan banjir dialirkan sungai yang menghubungkan Jombang-Mojokerto ini menelan nilai pagu sekitar Rp.96 miliar dan nilai kontrak Rp.79 miliar.

“Proggres rumah pompa sudah pembebasan lahan, iya kini dalam proses pembayaran,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tempuran, Slamet menjelaskan, saat ini, pembangunan tanggul beton oleh BBWS di sepanjang Sungai Avour Watudakon dan Sungai Balongkrai yang kini masih terus dilakukan berdampak mengurangi potensi banjir di Desa Tempuran.

“Semuanya sudah di tanggul beton dari Watudakon ke arah Tempuran dan Sungai Balongkrai menuju Dusun Bekucuk masih ada pengerjaan di samping jembatan punden,” terangnya.

Ancaman banjir tahun ini relatif berkurang lantaran adanya pembetonan tanggul. Meski, ancaman masih menghantui masyarakat. Lantaran proyek tersebut belum selesai 100%.

“Dampak tanggul beton banjir berkurang namun kita yang khawatir itu sungai sebelah rumah pompa itu (Avour Jombok) ke barat belum di tanggul beton, karena itu saya mengajukan bantuan lagi tahun depan untuk penguatan tanggul,” tandasnya. (fad/gk)

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :