Keberadaan Raffi Dimas Baddar mahasiswa asal Pasuruan yang hilang di Bukit Krapyak, Pacet, Kabupaten Mojokerto hingga kini masih misterius.
Sejak hilang pada Minggu (11/09/2022) pagi, hingga kini Sabtu (17/09/2022) pemuda asal Desa pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan ini tak kunjung ditemukan, meski petugas gabungan telah berupaya melakukan pencarian hingga penyisiran di setiap sektor perbukitan yang ada di kaki gunung Welirang.
Bahkan, petugas sempet menfokuskan pencarian keberadaan mahasiswa semester 3 Fakultas teknik mesin Universitas Wijaya Putra, Benowo Surabaya ini di sekitar petilasan Brawijaya yang tidak terlalu jauh dari lokasi tempat korban camping bersama 10 rekannya.
Hal itu, lantaran petugas sempet memperoleh rekaman video 1,15 menit dari pendaki yang secara tidak sengaja merekam korban.
Dari rekaman video tersebut Dimas ini mengenakan jaket dan celana training warna gelap dengan menenteng sandal berjalan menelusuri jalan setapak menuju Petilasan Brawijaya.
Asper Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Pacet dan Pengelolaan Hutan (KPH) Pasuruan, Margono mengatakan segala cara telah dilakukan untuk mencari keberadaan Dimas yang hilang misterius di Bukit Krapyak. Namun hingga kini belum juga ditemukan.
“Kita bersama petugas gabungan telah berupaya semaksimal mungkin, mulai dari menambah persoalan, hingga bermalam di atas,” ungkapnya saat ditemui pada Sabtu (17/09/2022).
Ia berujar, petunjuk terakhir yang didapat oleh petugas tetang keberadaan Dimas ini berada di Petilasan Brawijaya. Keberadaan korban ini diketahui dari rekaman seorang pendaki yang tak sengaja merekam Dimasa saat berjalan kaki menuju Petilasan Brawijaya.
Dan Tim Sar Gabungan juga sudah memastikan bahwa pria dalam video itu adalah Dimas.
“Informasi ini diperolehnya dari rekaman video 1,15 menit dari pendaki yang secara tidak sengaja merekam korban. Video ini katanya diambil pada Minggu (11/9) sekitar pukul 06.00 WIB,”bebernya.
Menurut dia, dari hasil analisa yang dilakukan video yang tak sengaja diambil oleh pendaki ini sangat realistis, sebab korban Dimas dinyatakan berpisah dengan rombongan setelah shalat subu.
Kemudian berdasarkan keterangan perekam video, Dimas sampai di sekitar Petilasan Brawijaya antara pukul 05.30 WIB sampai pukul 06.00 WIB.
“Dengan durasi 30 menitan lebih antara bukit Krapyak dan Petilasan Brawijaya memeng benar, jaraknya jika ditempuh itu dengan jalan kaki memeng membutuhkan waktu sekian,” jelasnya.
Dari rekaman video tersebut Dimas nampak mengenakan jaket dan celana training warna gelap dengan menenteng sandal berjalan menelusuri jalan setapak.
Bahkan, dari rekeman tersebut, Dimas sempat menyapa pendaki lain “Nuwun sewu mas (Permisi mas). Pendaki lain sempat menawari untuk mampir, Monggo mas (Silahkan) bersamaan dengan suara orang yang bertanya, Kiambak an mas (Sendirian Mas) ia pun menjawab Inggih Kiambak an (Iya sendirian).
Pasca mendapatkan informasi video yang berisi keberadaan terakhir korban, Tim Sar gabungan bergegas melakukan pencarian di lokasi tersebut. Namun hasilnya Dimas masih belum ditemukan.
“Pencarian hari keenam difokuskan dengan titik kumpul di Putuk Puyang namun belum ditemukan,” tandasnya. (fad/gk)