Tepat di hari Jum’at 16 September 2022 diperingati Hari Kakatua Nasional. Oleh sebab itu, sejumlah pecinta satwa khususnya pecinta burung Kakaktua Mojokerto melepasliarkan burung-burung lokal.
Buruan-burung lokal yang dilepaskan diantaranya burung Prenjak Tamu dan Ciblek atau dikenal Prenjak Jawa. Puluhan burung ini diperoleh dari pedagang satwa yang menjualnya secara online di media sosial dan juga di pasar.
Pelepasan burung ini dilakukan oleh Komunitas Burung Free Fly (KBFF) Mojokerto di area habitat aslinya di pinggiran sungai di Dusun/Desa Pandan Arum, Kecamatan Pacet.
“Ada enam pasang. Atau 12 ekor burung. Ada dua jenis burung yang kami lepaskan,” ucap Abah Rahmat Anggota KBFF, Jumat (16/9/2022).
Dia menjelaskan burung-burung lokal tersebut diperoleh dari pedagang satwa yang menjualnya secara online di media sosial hingga yang dijual dipasaran. Sehingga, pihaknya ingin mengembalikan burung yang biasa bersarang di rumpun ilalang, semak belukar atau kerimbunan daun perdu, ini ke alam bebas.
“Jadi posisi burung-burung (jenis prenjak) ini banyak ditangkap. Harapannya jangan ditangkap burung-burung yang menetas di alam, biar lebih lestari lagi,” ujarnya.
Di hari perayaan Hari Kakatua Nasional 2022 inilah, ia dan kawan-kawannya berharap agar tidak ada lagi transaksi jual beli hewan yang ada di alam liar. Termasuk, burung Kakatua yang merupakan burung asli hewan endemi Indonesia yang masuk dalam kategori di lindungi.
Selain itu, Kakatua merupakan jenis burung hias yang memiliki bulu indah dengan lengkingan suara yang cukup nyaring. Spesies ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan yang cukup bagus.
“Kebetulan hari ini kan Hari Kakatua Indonesia ikut meramaikan sekaligus melestarikan Kakatua yang ada di alam liar. Jangan ditangkap dan dijual, biar anak cucu kita masih bisa melihat keberadaan burung-burung itu,” tandasnya. (fad/gk)