Para pejabat di lingkungan Pemkot Mojokerto diminta untuk mengirit bahan bakar minyak (BBM) pada penggunaan mobil dinas. Pasalnya, hanya kendaraan operasional pelayanan saja yang mendapat suntikan anggaran tambahan pasca kenaikan harga BBM.
Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo menyebutkan, kenaikan harga BBM mengakibatkan kebutuhan operasional kendaraan operasional dinas membengkak. Berdasarkan hasil penghitungan ulang, pemkot melakukan penyesuaian dengan menambahkan anggaran berdasarkan harga BBM yang berlaku saat ini. ’’Karena BBM per liternya naik, sehingga kita tambahkan anggarannya di P-APBD ini,’’ ungkapnya.
Gaguk menyebutkan, penambahan alokasi anggaran BBM untuk operasional kendaraan dinas tersebut mencapai Rp 1 miliar. Menurutnya, angka tersebut berdasarkan hasil penghitungan ulang dari selisih harga setelah terjadi kenaikan. ’’Ketemunya sekitar Rp 1 miliar lebih karena penyesuaian harga,’’ ulasnya.
Dikatakannya, penambahan anggaran BBM tersebut dialokasikan untuk kendaraan pelat merah di tingkat organisasi perangkat daerah (OPD) hingga kelurahan. Namun, sebut Gaguk, hanya jenis kendaraan operasional pelayanan saja yang mendapat jatah penambahan BBM.
Di antaranya kendaraan ambulans, pengangkut sampah, angkutan sekolah, perpustakaan keliling, hingga motor kebersihan roda tiga. ’’Karena pelayanan masyarakat tidak bisa dikurangi, sehingga duitnya yang kita tambah untuk BBM,’’ ulasnya.
Sedangkan alokasi BBM untuk kendaraan operasional setingkat kepala dinas tidak mengalami perubahan. ’’BBM untuk kepentingan kepala dinas tidak kita tambahkan,’’ imbuhnya.
Karena itu, para pejabat diminta mengefisiensi penggunaan kendaraan dinas. Karena volume BBM dipastikan terkepras pasca kenaikan harga. ’’Kalau kepala OPD bisa kan bisa efisiensi disesuaikan dengan jatah BBM yang diterima,’’ papar dia.
Disinggung terkait jumlah kendaraan operasional dinas, Gaguk menyebut sesuai dengan jumlah eselon II B. Namun, masing-masing OPD juga memiliki kendaraan operasional pelayanan yang disesuaikan dengan mobilitas masing-masing. Sehingga kebutuhan BBM setiap OPD beragam.