Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini secara rutin dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto untuk mendorong ekspor dari Kota Mojokerto yang selama ini sudah terkenal dengan ekspor alas kaki.
Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan bahwa dengan semakin banyak IKM yang mampu memasarkkan produknya ke luar negeri selain meningkatkan keuntungan maka juga akan menjadi penyumbang devisa bagi negara.
“Jika 60 IKM yang ada di Kota Mojokerto ini mampu memasarkan, menjual produknya ke pangsa pasar luar negeri maka sumbangan terhadap PDRB nya juga akan lebih besar. Tidak hanya sekedar keuntungan pribadi tapi juga berkontribusi membantu meningkatkan PDRB daerah, dan devisa negara,” imbuhnya.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala DiskopUKMPerindag Ani Wijaya bahwa sosialisasi ini merupakan paket lengkap. Dimana dalam sosialisasi ini tidak hanya menjelaskan tata cara ekspor impor dan masalah pembiayaan tetapi juga tentang potensi ekspor dari Kota Mojokerto.
Ia menambahkan bahwa pada forum ini, DiskopUKMPerindag juga mengundang Nanik Susilawati dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Sidoarjo yang menjelaskan bagaimana mekanisme ekspor impor dan apa kendala yang dialami oleh IKM pelaku ekspor. Serta narasumber dari ini Bank Exim Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang memberi pemahaman tentang pembiayaan.
Sosialisasi ini diikuti oleh para pelaku UMKM Kota Mojokerto yang terdiri dari pengusaha alas kaki, batik, kerajinan, serta makanan dan minuman.