Pengerjaan delapan proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Unit Sekolah Baru (USB) senilai Rp.8 miliar di Kabupaten Mojokerto terancam molor. Lantaran pengerjaan rehabilitasi gedung sekolah menggunakan (ABPD) ini hingga awal September 2022 ini belum terealisasi.
Meski demikian, pihaknya memperkirakan pembangunan rehabilitasi gedung sekolah RKB dan USB di lembaga sekolah bakal rampung pada akhir tahun.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Adi Mahendarto menjelaskan pihaknya mengakui ada beberapa kendala dalam pengerjaan delapan rehabilitasi gedung sekolah.
Progres pengerjaan delapan pembangunan RKB dan USB di lembaga sekolah kini masih dalam tahap persiapan tanda tangan kontrak.
Dia berujar, realisasi pembangunan gedung sekolah RKB dan USB ini memang sempat terkendala diduga karena lambatnya proses lelang di ULP (Unit Pelayanan Pengadaan), perhitungan pengadaan barang dan penyesuaian aturan terbaru.
Diketahui persiapan rehabilitasi gedung sekolah ini telah dimulai sejak Mei 2022,
berkas pengadaan barang tidak bisa Upload 13-18 Juli, tahap Review II, dan Upload pada 19 Juli 2022 hingga pengumuman pemenang lelang.
“Anggarannya kurang lebih Rp.8 miliar kenapa kok lama prosesnya karena banyak item untuk rehabilitasi gedung sekolah, ya kita perlu penyesuaian aturan terbaru kemungkinan tahap depan sudah lancar,” ucap Adi.
Menurut dia, apabila tidak ada kendala pembangunan rehabilitasi gedung sekolah RKB dan USB di lembaga sekolah bakal rampung pada akhir tahun.
“Kalau realisasi September dengan pengerjaan maksimal selama 100 hari sehingga diperkirakan selesai pertengahan Desember,” terangnya.
Adapun delapan proyek rehabilitasi gedung sekolah di antaranya pembangunan RKB di SMPN 2 Kutorejo, SMPN 1 Mojoanyar dan SMPN 2 Gondang nilai pagu masing-masing Rp.387,5 juta.
Paling banyak pembangunan RKB di SMPN 2 Kemlagi dengan nilai pagu sekitar Rp.1,2 miliar dan SD di wilayah Kecamatan Pacet pembangunan USB nilai pagu Rp.923.921.777 juta.
Kemudian, pembangunan USB TK di Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong dan Desa Menanggal Kecamatan Mojosari dengan anggaran masing-masing Rp.900 juta.
Adi menyebut pihaknya akan melakukan pengawasan ketat saat realisasi pembangunan RKB dan USB di masing-masing lembaga sekolah terutama di SMP Kemlagi dengan anggaran paling besar.
“Kami berusaha sebaik mungkin kalau untuk pengawasan standar tidak ada yang khsusus sesuai konsultan pengawas namun mungkin bedanya anggaran besar atau kecil yang jelas intensitas-nya agak lebih,”tandasnya. (fad/gk)