Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari berbagi kisah Kota Mojokerto sebagai smart city. Perjalanan Kota Mojokerto menjadi smart city akan menjadi kompilasi dari buku yang diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama penerbit Kompas Gramedia.
Kepada Dzaky Nurcahyo wartawan senior Kompas Gramedia, pada Rabu (20/7) wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini menuturkan bahwa salah satu yang telah diterapkan di Kota Mojokerto untuk smart city adalah smart ekonomi. Karena potensi PDRB terbesar Kota Mojokerto adalah lebih banyak dari sektor perdagangan barang jasa menengah.
“Dari data Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) secara bertahap kita berikan pelatihan dalam rangka mendukung di dalam bidang smart economy. Salah satunya adalah menyediakan wifi di masing-masing lingkungan untuk mendukung UMKM yang sudah kita bekali pelatihan berdagang melalui e-marketplace,” jelas Ning Ita di ruang kerjanya, Jl. Gajah Mada 145, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini ia juga menyampaikan bahwa jargon Spirit of Majapahit mengandung sebuah makna kebesaran semangat kerajaan Majapahit di masa keemasannya ini harus mampu menginvasi seluruh jajaran, masyarakat Kota Mojokerto untuk membangun daerah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing.
“Spirit inilah yang bisa menjadi kekuatan seluruh jajaran untuk membangun Kota Mojokerto. Mampu untuk berkoordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dan elemen masyarakat untuk memajukan kota ini dengan luas wilayah yang sempit tapi menjadi sebuah kota besar, yang menjadi rujukan atau semacam pilot project untuk kemajuan kota di Indonesia,” kata Ning Ita.
Ning Ita menambahkan Pemerintah Kota Mojokerto juga memiliki konsistensi untuk membangun kebudayaan, menyatukan berbagai warisan budaya menjadi event-event dan akhirnya menjadi multiplayer efek menggerakkan ekonomi dari sektor wisata budaya.
Lebih jauh Ning Ita menjelaskan bahwa untuk menyesuaiakan dengan industri 4.0 maupun society 5.0 maka pembangunan pariwisata di Kota Mojokerto juga akan memanfaatkan artificial intelegence (AI). “Kawasan wisata bahari Majapahit sebagai pendukung KSPN Trowulan, sehingga kunjungan wisatawan di Mojokerto tidak hanya disuguhi situs-situs sejarah tetapi juga bisa melihat sebuah miniatur Majapahit dengan memanfaatkan AI, untuk belajar sejarah sembari menikmati wisata kuliner, wisata susur sungai, wisata agro petik jeruk,” tuturnya.
Tak hanya untuk sejarah Majapahit yang didesain dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana literasi budaya. Wali kota perempuan pertama ini juga akan membangun Galeri Sukarno di SD Purwotengah yang dulunya merupakan sekolah ongko loro tempat Presiden Sukarno penah menuntut ilmu selama di Kota Mojokerto.