Suasana haru tergambar disetiap raut wajah antara warga binaan lembaga pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto dengan keluarga. Hal itu setelah hampir tiga tahun tidak bisa bertemu sanak saudara dalam lapas akibat tidak adanya layanan kunjungan tatap muka yang di akibatkan covid-19, Selasa (12/07/2022).
Lembaga pemasyarakatan klas IIB Mojokerto kembali membuka layanan kunjungan tatap muka setelah sebelumnya sempat menutup layanan selama hampir tiga tahun lamanya akibat adanya covid-19.
Kembali di bukanya layanan kunjungan tatap muka ini sendiri berdasarkan surat edaran direktur jendral pemasyarakatan. Dalam regulasinya, pengunjungharus sudah terlebih dahulu melakukan vaksin tahap III atau boster.
Sementara itu isak tangis antara keluarga dan warga binaan yang ada di lapas klas IIB Mojokerto pun terjadi ketika mereka kembali di pertemukan dalam ruang kunjungan yang ada di lingkungan lapas.
Saling peluk dan cium penuh rindu pun terlihat antara warga binaan yang ada dengan istri dan anak mereka, terlihat begitu jelas dari raut wajah warga binaan maupun keluarga.
Salah satunya Ibu asal Mojosari bernama Alfira, ia mengaku sangat bersyukur kembali dibukanya layanan kunjungan tatap muka terbatas di Lapas Klas IIB Mojokerto. Lantaran hampir tiga tahun dirinya tidak bisa bertemu dengan anak saya wayangnya.
“Ya seneng banget bisa bertemu lagi dengan anak saya, dan ini dapat menjadi pengobat rindu bagi warga binaan dengan keluarga terlebih, hampir tiga tahun tidak ketemu, selama ini hanya bisa telfon dan Videocall saja,” ungkapnya saat ditemui usai menjenguk anaknya Selasa (12/07/2022).
Dalam kunjungannya kali ini, dirinya turut membawa makanan dan roti kesukaan anakannya yang terjerat dalam kasus narkoba.
Sementara itu, Kepala Lapas Klas IIB Mojokerto Dedy Cahyadi mengatakan, untuk dapat berkunjung, keluarga warga binaan harus daftar secara online dan memenuhi protokol kesehatan yang ketat serta harus sudah di vaksin tiga kali atau boster.
“Tapi kalau ada yang belum memenuhi persyaratan vaksin tiga kali atau boster dengan alasan sakit atau sebagainya, lapas juga menyediakan fasilitas rapide antigen,”terangnya.
Dia menjelaskan dalam layanan kunjungan tatap muka terbatas secara serentak di Jawa Timur ini, setidaknya ada 120 keluarga warga binaan yang menjenguk sanak saudaranya setelah hampir tiga tahun tidak bertemu.
“Sistemnya kita bagi sesi agar tidak terjadi penumpukan, persesi berisi 20-30 pengunjung dan masing-masing warga binaan hanya bisa di jenguk satu kali selama satu Minggu,” terangnya.
Ditahap awal ini Lapas Klas IIB Mojokerto menjadwalkan kunjungan keluarga warga binaan hanya dua kali dalam seminggu yakni pada hari Selasa dan Kamis.
“Kita berharap dengan kembali dibukanya pelayanan kunjungan tatap muka antara keluarga dan warga lapas ini bisa mengobati kerinduan karena hampir tiga tahun mereka tidak bertemu,” tegasnya. (fad/gk)