Guna meningkatkan kapasitas para relawan dalam mengantisipasi adanya bencana alam. Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menggelar Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Penanggulangan Bencana Alam di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Agenda peningkatan SDM tersebut, diikuti oleh 50 peserta dari unsur BPBD dan relawan mitra BPBD, yang digelar di Aula PT. Haraka Kitri Endah, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Minggu (26/6) pagi.
Dalam sambutan dan arahannya, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati sangat mengapreasi kepada para relawan yang memiliki panggilan untuk menjadi atau terlibat dalam pertolongan kebencanaan.
“Jadi disaat banyak orang-orang yang punya kepedulian apalagi sekarang ini, itu menunjukan bahwa memang tanggung jawab yang besar dari kalian semuanya, sebagai relawan tidak cukup statusnya relawan tetapi relawan itu memang harus punya skill yang harus bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ikfina juga menjelaskan, dalam mengahadapi pasca bencana semua sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana harus segera diperbaiki agar tidak menjadi salah satu penyebab bencana berikutnya.
“Kabupaten Mojokerto ini bencana-bencana yang terjadi sebagian besar adalah bencana yang bisa diantisipasi dan terjadi rutin terutama karena berhubungan dengan hidrometeorologi,” ujarnya.
Masih Ikfina, ketika menghadapai korban dikawasan hutan yang membutuhkan relawan melakukan pertolongan pertama terkait cidera yang dihadapi, maka mau tidak mau para relawan melakukan penyelamatan pertama, sebelum membawa ke para medis.
“Karna kita punya wilayah hutan yang harus di support oleh tenaga rescue yang memadai dan skill yang standar,” bebernya.
Selain itu, Ikifina juga menekankan, tugas tim rescue tidak hanya pada bencana alam, akan tetapi para relawan juga harus menghadapi kecelakaan wisatawan yang beraktifitas didalam hutan.
“Ini adalah satu hal perlu kita perhatikan bersama bahwa nanti ini menjadi bagian dari yang kita semua hadapi,” tururnya.
Ikfina juga menegaskan, Kabupaten Mojokerto harus memiliki para relawan-relawan rescue yang tangguh, mempunyai skill dan tanggap karena para relawan akan berhubungan langsung dengan nyawa manusia.
“Jadi istilahnya tidak hanya kalian disiapkan untuk menghadapi bencana-bencana yang penting yang longsor yang apapun itu, tetapi kalian juga dibutuhkan manakali kita membuka satu kegiatan produktif yaitu pembukaan besar-besaran wisata pendakian gunung diwilayah Kabupaten Mojokerto,” pungkasnya. (prm/may/gk)