Kombes Pol Latif Usman Dirlantas Polda Jatim menyampaikan bahwa sopir cadangan berinisial AF (29), yang menyebabkan bus pariwisata warga Jalan Benowo kecelakaan, tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi).
“Sopir cadangan ini ternyata tidak memiliki SIM. Kita akan cari tahu statusnya, apakah dia ini sopir cadangan atau hanya kernet. Kita akan minta keterangan lebih lanjut ke pihak perusahaan sejauh mana mereka merekomendasikan dan melepas kendaraan ini kepada sopir ini,” kata Latif Usman di Polda Jatim, Selasa (17/5/2022).
Kombes Pol Latif melanjutkan, pihaknya juga memeriksa bus terdaftar di dalam PO atau tidak, dan dilanjutkan ke pemeriksaan tentang pengalaman sopir bus. Menurutnya pengalaman sopir bus juga menjadi data yang penting untuk ditelusuri.
Selain itu pihak Dirlantas juga bakal berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk memeriksa uji KIR bus dan pemeriksaan secara teknis lainnya.
“Infromasi awal yang kami terima kemarin uji KIR bus ini tahun 2007, tapi masih kita periksa lebih lanjut lagi untuk kelayakannya,” ujar Latif.
Terkait kapasitas, Latif mengatakan bahwa bus tidak dalam kondisi kelebihan muatan. Dia menyebut bus ditumpangi 34 orang sedangkan kapasistas maksimalnya berjumlah 37 orang.
Kendati demikian Latif masih fokus terhadap dugaan sopir cadangan AF (29) dalam kondisi penggunaan narkoba jenis sabu-sabu. Hari ini, pihaknya akan mengambil darah untuk dikirim ke Labfor agar memastikan kandungan apa yang dikonsumsi pengemudi ini.
“Dugaan tersebut kami layangkan usai mengambil hasil tes urine dari sopir cadangan,” ujarnya.
Untuk langkah selanjutnya, tim Dirlantas akan menyerahkan hasil pemeriksaan ke Reskrim atau Resnarkoba Polda Jatim untuk tindak lanjutnya. Untuk mengetahui kapan dan di mana sang sopir mengkonsumsi narkoba tersebut.
Sebagai informasi PO Ardiansyah yang membawa rombongan warga Jalan Benowo, Surabaya mengalami kecelakaan setelah menabrak tiang VMS di Tol Mojokerto-Surabaya pada Senin (16/5) pukul 06.15 pagi.
Dalam insiden tersebut terdapat 14 orang yang menjadi korban meninggal dunia dan 19 orang mengalami luka-luka yang dirawat di rumah sakit Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo. (gk/mjf/ss)