Mojokerto – Ratusan anggota salah satu perguruan silat menggeruduk Markas komando Polres Mojokerto Kota. Kedatangan mereka menuntut adanya kasus pembacokan yang diduga dialami oleh salah satu anggotanya.
Bukan hanya itu, massa yang datang dengan mengenakan motor ini juga sempat menutup Jalan Bhayangkara, Kamis (28/4) siang. Hingga arus lalulintas harus di alihkan dan sempat membuat kemacetan.
Pantauan dilokasi, massa yang rata-rata memakai kaos berwarna hitam ini mulai memenuhi jalan sekitar pukul 10.30. Rombongan bersepeda motor itu datang dari arah barat dan berhenti tepat di depan mako. Di antara mereka membawa bendera besar lalu digelar di tengah jalan. Kedatangan mereka disambut jajaran pejabat utama Polres Mojokerto Kota dan anggota.
Mereka mengatasnamakan diri anggota salah satu perguruan silat. Tak hanya dari Mojokerto. Di antaranya juga berasal dari luar daerah seperti Jombang, Nganjuk, Lamongan, Gresik, dan Sidoarjo.
“Tidak tahu, ikut saja,” ungkap salah satu peserta saat ditanya mengenai tujuannya ke Mapolres Mojokerto Kota oleh salah satu anggota kepolisian yang melakukan penjagaan.
Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh dari pihak kepolisian, kedatangan mereka tidak lain ingin menanyakan dan mengawal kasus pembacokan yang diduga dialami oleh anggotanya di Kecamatan Jatis, pada Rabu (27/04/2022) lalu.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rizki Santoso mengatakan, belum mengetahui pasti tujuan ratusan anggota yang tiba-tiba mendatangi Mako Polres Mojokerto Kota.
Namun, dia menduga kedatangan mereka untuk mendesak kasus pembacokan yang diduga dialami oleh salah satu anggotanya.
“Dugaan kita ini ada sangkut pautnya dengan kasus pembacokan di Kecamatan Jetis beberapa hari yang lalu, namun ini masih belum kita pastikan. Bahkan kita juga belum mengetahui pasti apa bener korban ini meruapa anggota perguruan,” ucapnya.
Meski demikian, pihaknya sampai saat ini masih melakukan upaya penyelidikan terhadap kasus tersebut. Sebab hingga kini korban sendiri belum mengetahui siapa pelakunya.
Selama hampir satu jam, massa bertahan di lokasi. Mereka terus meneriakkan kata-kata yang mengisyaratkan pengusutan kasus pembacokan yang diklaim menimpa salah satu anggotanya.
Tidak lama berselang setelah melakukan negosiasi bersama anggota kepolisian, massa kemudian mulai membubarkan diri. Mereka bergerak ke arah selamatan menuju Trowulan dengan dikawal oleh pihak kepolisian.