Mojokerto – Menjelang Lebaran jasa penukaran uang di sepanjang jalan A Yani Kota Mojokerto mulai menjamur. Polisi pun melakukan antisipasi peredaran uang palsu pada penyedia jasa tersebut hingga aksi penjambretan.
Pantauan di lokasi, nampak kurang lebih 20 orang berjajar di sepanjang A Yani Hingga Alun-alun Kota Mojokerto. Pemandangan seperti ini hampir terjadi disetiap tahun saat bulan Ramadan.
Mereka menewaskan penukaran uang baru dari mulai pecahan uang 2 ribu hingga 50 ribu dan rata rata mereka yang bekerja sebagai penukar uang ini merupaka warga luar Mojokerto alias perantaraan. Belasan penjaja lain memajang uang tunai berbagai pecahan di tepi jalan. Ada yang ditumpuk, ada pula yang disimpan di tas ransel.
Situasi ini dilihat kepolisian rawan kejahatan. Baik berupa peredaran uang palsu maupun kriminalitas yakni berupa penjambretan.
Untuk itu, petugas Satsabhara Polres Mojokerto Kota menyisir Jalan Ahmad Yani untuk melakukan pengecekan. Fisik lembaran uang yang dipajang, diteliti untuk memastikan keasliannya.
Bukan hanya itu, anggota Satsabhara Polres Mojokerto Kota juga memberikan himbauan kepada para penukar uang baru agar lebih berwaspada.
Bripka Suharmanto salah satu petugas Satsabhara Polres Mojokerto Kota mengaku, pengecekan ini dilaksanakan secara berkala dengan tujuan memberikan keamanan dan kenyamanan saat Ramadhan, terlebih terhadap peredaran uang palsu.
”Kita lihat secara fisiknya untuk mengantisipasi peredaran uang palsu,” ungkapnya, Sabtu (16/04/2022).
Selain itu, dirinya juga sempat memeriksa sejumlah penjaja soal muasal mereka mendapatkan uang. Mereka rata-rata mengaku hanya sebagai karyawan dan mendapat uang dari juragannya di Sidoarjo. Dari pemeriksaan yang dilakukan, belum ditemukan adanya uang yang terindikasi palsu.
”Apalagi insiden penjambretan dulu pernah terjadi, kita minta mereka supaya mengawasi setiap orang yang hendak tukar uang. Terlebih yang gerak geriknya mencurigakan,” tegasnya.