
Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Kejari Kota Mojokerto dan bertujuan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok yang cenderung meningkat menjelang Lebaran.
Berbagai komoditas tersedia dalam pasar murah ini, termasuk beras, telur, bawang merah, bawang putih, dan lainnya, yang dijual dengan harga subsidi. Beberapa harga komoditas yang ditawarkan antara lain, Minyak Goreng Kita: Rp 19.000 per liter, Beras Premium: Rp 69.000/5 kg, Beras Setra Ramos: Rp 69.000/5 kg, Beras SPHP: Rp 56.000/5 kg, Gula GMM: Rp 17.500/kg, Beras Slyp: Rp 69.000/5 kg.
“Selanjutnya, bawang merah dan bawang putih seharga Rp 15.000 per 500 gram dan cabe rawit dengan harga Rp 15.000 per 250 gram,” tuturnya.
Sementar itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Kadiskoukmperindag) Kota Mojokerto, Ani Wijaya menambahkan, Kejaksaan selalu berperan aktif dalam membantu Pemkot Mojokerto dalam pengendalian inflasi.
“Kejaksaan memang rutin setiap tahun membantu Pemkot Mojokerto dalam mengendalikan inflasi, karena bagian dari Satgas Ketahanan Pangan. Dan alhamdulillah, termasuk Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) selalu aktif dalam pasar murah,” jelasnya.
Sebagai bagian dari strategi stabilisasi harga, pasar murah ini akan terus berlanjut dalam beberapa hari kedepan. Selain di Kantor Kejari, kegiatan serupa juga akan digelar di beberapa lokasi lain, termasuk di Polresta Mojokerto dan Polda adalam waktu dekat.
“Pasar murah akan berlanjut, besok di Polresta Mojokerto, bahkan Polda juga dan DPRD minggu depan,” tambahnya.
Ani juga menjelaskan tantangan yang dihadapi Kota Mojokerto dalam hal ketersediaan bahan pangan. Kota ini memiliki keterbatasan sumber daya alam dan lahan hijau yang minim, sehingga upaya menjaga stabilitas harga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah.
“Karena Kota Mojokerto tidak punya sumber daya alam, tidak ada daerah penghasil, lahan hijau juga tidak sampai 20%, sehingga kita rutin melakukan operasi pasar,” pungkasnya. (hum/dkm/mjf/gk)