
Dengan ploting anggaran Rp 1,8 miliar, rehabilitasi di SDN Ngabar, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ditarget rampung pada awal Desember mendatang. Ploting anggaran Rp 1,8 miliar tersebut untuk perbaikan sejumlah ruang kelas, guru hingga laboratorium.
“Secara umum, rehabilitasi untuk SDN Ngabar bagus. Progresnya secara keseluruhan sudah di angka 75 persen lebih,” kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pendidikan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto, Indi Ilmiyah.
Menurut Indi, dari sejumlah sasaran, pengerjaan rata-rata sudah di atas 50 persen. Bahkan, ada juga yang capai 98 persen untuk pembangunan laboratoriumnya.
“Sesuai laporan tim pengawas, untuk pengerjaan rehabilitasi ruang kelas progresnya 90 persen. Lalu, rehab laboratorium bahkan sudah 98 persen. Saat ini tinggal finishing-nya saja. Tetapi ada juga untuk rehab ruang kelas yang progresnya sekitar 50 persen lebih,” ujarnya.
Dengan ploting anggaran Rp 1,8 miliar, dispendik menargetkan perbaikan dari anggaran yang bersumber dari dana alokasi khusus fisik ini bisa menyentuh semua ruangan pada konstruksi atap. Di antaranya, rehabilitasi 12 ruang kelas, pembangunan laboratorium, rehabilitasi dan pembangunan kamar mandi, serta rehabilitasi ruang guru dan kepala sekolah.
Sesuai teken kontrak, pengerjaan berlangsung lima bulan. Mulai bulan Juli, dan ditargetkan selesai awal Desember. Indi mengungkapkan, di tengah pengerjaan berlangsung, puluhan paket proyek lainnya juga sudah tuntas. Dari total 44 paket, 20 proyek saat ini sudah selesai 100 persen dan sudah diserahterimakan.
Antara lain ada SMPN 1 Mojosari dan SMPN 2 Kutorejo dengan anggaran masing-masing Rp 418 juta dan Rp 508 juta. Pada kedua paket tersebut, dispendik mampu melakukan perbaikan pada konstruksi atap. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar bisa nyaman.
Lalu, ada SDN Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar dengan ploting anggaran sebesar Rp 193 juta, dispendik berhasil membangun gedung baru untuk laboratorium.
Menurutnya, pengerjaan sejumlah paket tersebut penyelesaiannya lebih cepat dari jadwal kontrak.
“Pengerjan ini memang lebih cepat satu bulan. Karena kalau sesuai kontrak harusnya awal November. Meski begitu, mutu dan kualitas kita jamin karena melalui pengawasan berlapis dan melekat,” pungkasnya. (mjf/gk)