Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto bersama Pokja Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto menggelar simposium transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, pada awal Agustus lalu.
Acara yang diselenggarakan di aula dispendik tersebut sekaligus untuk menyamakan persepsi terkait program transisi PAUD ke SD. Kegiatan itu diikuti 50 peserta dari berbagai unsur.
Meliputi, 28 guru penggerak, kepala sekolah, pengawas SD dan TK, 4 guru penggerak forkom PAUD-SD, serta 18 Bunda PAUD kecamatan se-Kabupaten Mojokerto.
Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur dan Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur turut hadir dalam acara tersebut.
Para peserta mendapat materi pengarahan langsung dari Ketua Umum Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI) Harris Iskandar, dan Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia UNESCO (KNIU) Itje Chodidjah.
Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono mengatakan, gelaran simposium tersebut memang untuk menyelaraskan pemahaman akan pentingnya enam kemampuan fondasi yang harus dikuasai siswa TK yang akan melanjutkan ke jenjang sekolah dasar (SD).
“Pembelajaran yang menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), khususnya di kelas 1 SD harus terlaksana sebagai sebuah gerakan. Upaya ini harus kita lakukan bersama-sama dengan semangat gotong royong,” katanya.
Dia menuturkan, para guru dituntut terus mengupayakan perubahan pada proses pembelajaran di satuan pendidikan. Beberapa mitra Pokja Bunda PAUD juga mendukung gerakan transisi PAUD ke SD melalui berbagi praktik.
Baik dalam platform merdeka mengajar maupun kegiatan rutinitas yang dihelat Pokja Bunda PAUD, yakni Sapa Bunda bersama Bunda PAUD Kabupaten. (adv/mjf/gk)