Ikfina Fahmawati, Bupati Mojokerto menghimbau kepada Kepala Sekolah agar sebisa mungkin memperhatikan rumah tangga para guru dan karyawan masing-masing. Himbauan tersebut diujarkan saat Bupati Ikfina menghadiri acara ‘Sosialisasi Disiplin dan Pembinaan Rumah Tangga Guru dan Tenaga Kependidikan 2024 Kegiatan Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar’.
Giat sosialisasi yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto itu, digelar di Royal Trawas Hotel pada Rabu (7/8) siang, dan diikuti oleh para kepala sekolah dan perwakilan guru sekolah dasar yang tersebar di Bumi Majapahit ini.
Melalui arahannya, Bupati Ikfina berpesan untuk kepala sekolah yang hadir agar mereka turut berpartisipasi dalam memonitor keadaan rumah tangga para bawahannya. Hal ini diutarakan Bupati karena ia menganggap bahwa figur kepala sekolah merupakan figur yang dituakan dan dihormati oleh para civitas di lingkungan kerja sekolah.
“Di sini saya ingin berpesan, berapapun usia panjenengan (para kepala sekolah), panjenengan adalah sosok yang dituakan, tidak saja mendidik murid, tapi juga bisa mendidik lingkungan karyawan, untuk rumah tangga harmonis,” himbaunya.
Perempuan pertama yang menjadi bupati Mojokerto itu melanjutkan, bahwa arti pernikahan yang sebenarnya adalah ibadah. Khususnya untuk yang beragama islam, pernikahan tidak hanya menjalin kasih dengan pasangan, melainkan juga merupakan bentuk taqwa kepada Allah Swt. Maka dari itu seberat apapun cobaan yang datang, pernikahan yang sah dan suci layak untuk dijaga keutuhannya.
“Arti penting pernikahan adalah, prinsip bahwa menikah itu jangan hanya karena pasangan, melainkan semata-mata karena Allah, niatkan itu semua hanya untuk ibadah pada Allah,” ujarnya. (dskm/gk/mjf)