Dua proyek pembangunan di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto sudah tuntas. Paket senilai Rp 1,9 miliar tersebut bahkan tuntas sebelum deadline.
Dua proyek itu di antaranya pembangunan gedung TKNP II Dlanggu dengan kontrak Rp 1 miliar dari pagu Rp 1,3 miliar. Dispendik berhasil menambah tiga ruang pada sekolah baru padai tahun ini.
Selanjutnya proyek di SMPN 1 Trowulan dengan kontrak Rp 936 juta dari pagu Rp 1,3 miliar difokuskan pada pembangunan pagar berkonsep Majapahitan.
“Dua proyek ini masuk proyek strategis daerah. Pembangunannya dikawal APH. Sehingga mutu tidak diragukan lagi karena secara melekat juga diawasi,” ujar Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono.
“Alhamdulillah, paket proyek terus kita geber. Bahkan Juni lalu sudah ada dua pekerjaan yang sudah selesai sebagai percepatan pembangunan daerah,” ujarnya.
Menurut Ludfi, tuntasnya pengerjaan dua proyek yang masuk SK Bupati Mojokerto sebagai proyek strategis daerah ini tak lepas dari lelang dini yang sebelumnya memang digeber sejak Desember 2023.
Pada awal tahun, usai menggunakan lelang dini, proyek sudah muncul pemenang sehingga dilakukan pengerjaan. Sebaliknya, puluhan proyek yang menyasar 42 lembaga pendikan jenjang TK, SD dan SMP saat ini masih proses pengerjaan.
“Setelah survei ke lapangan, saat ini pengerjaan proyek untuk puluhan sekolah juga sudah dilakukan. Beberapa di antarnaya progresnya juga positif, sudah 20 persen lebih,” ungkapnya.
Dijelaskan Ludfi, perbaikan sekolah yang menjadi prioitas tiap tahunnya ini sebagai komitmen pemda memberikan kenyamanan pada layanan dasar untuk pembelajran di sekolah. Baik ruang kelas, guru, laboratorium, hingga sarpras lainnya seperti musala hingga toilet. Perbaikan sebagian besar juga difokuskan pada konstruksi atap. Jika awalnya menggunakan rangka kayu, kini diubah menjadi rangka baja dan galvalum agar lebih kuat, kokoh, tidak mudah lapuk.
“Sesuai teken kontrak, kita targetkan pekerjaan selesai semua dalam lima bulan, paling tidak awal Desember,” pungkasnya. (rdm/mjf/gk)