Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tengah bersiap mengikuti penilaian Adipura 2024. Salah satunya melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pengelolaan sampah dengan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
“Kalau dari segi penataan kota kita sudah siap, kebersihan lingkungan sudah sangat luar biasa, bank sampah kita juga sudah jalan. Tapi khusus bagaimana sampah dikelola dari hulu ke hilir kami meminta saran masukan dari Kementerian Lingkungan Hidup,” ungkap Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto M. Ali Kuncoro, Rabu (31/7).
Sosok yang akrab disapa Mas Pj ini optimis dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi serta sinergi yang baik seluruh stakeholder dan unsur masyarakat, Kota Mojokerto akan kembali meraih penghargaan Adipura dari KLHK seperti tahun 2023.
“Saya minta seluruh unsur yang terlibat di dalam penilaian Adipura untuk saling berkolaborasi dan bekerjasama, agar seluruh indikator dalam penilaian Adipura 2024 dapat kita laksanakan dengan baik,” tambahnya.
Ia juga meminta komitmen dari seluruh perangkat daerah serta peran aktif masyarakat salah satunya melalui gerakan memilah sampah, membangun rantai nilai serta membangun sistematis pengolahan sampah dengan konsep zero waste zero emission.
“Berbagai upaya sudah kita lakukan, mohon juga kerjasama dari masyarakat untuk berperan aktif memilah sampah, kita optimalkan peran bank sampah yang sudah terbentuk di Kota Mojokerto,” pungkasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan ada beberapa yang akan menjadi fokus penilaian Adipura, diantaranya kebersihan lingkungan, tata kota, Tempat Pembuangan Akhir (TPA), komitmen pemerintah untuk mendukung pengelolaan sampah, serta partisipasi masyarakat.
“Hari ini kita lakukan sosialisasi dengan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup, kita undang seluruh unsur masyarakat, sekolah, swasta, perguruan tinggi, pengelola fasum. Harapan kami bisa berdiskusi apa-apa yang harus dilakukan untuk dapat mempertahankan Adipura,” terangnya. (gm/gkmjf)