Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Jatim Capai 360 Hektar Sepanjang Januari Hingga Juni 2024

Salah satu petugas gabungan kebakaran hutan dan lahan di titik Gunung Batok kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, Sabtu (22/6/2024). Foto: BPBD Jatim

Berdasarkan penghitungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jawa Timur mencapai 360,79 hektare sepanjang Januari hingga Juni 2024.

Luas karhutla itu setaran dengan 0,03 persen daro total luas kawasan hutan di Jatim. Meski dampak karhutla terbilang minim, Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jatim meminta ada tindakan preventif sejak dini.

Untuk itu Adhy memimpin Apel Siaga Gabungan Pengendalian Karhutla 2024 di lapangan Desa Trawas, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa (23/7/2024) kemarin.

Apel Siaga Gabungan Pengendalian Karhutla 2024 ini diikuti sekitar 800 orang personel dari berbagai unsur. Mulai dari TNI, Polri, Polhut, BPBD, Tagana dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim waktu menggelar apel siap siaga gabungan bersama tim satgas pengendalian Karhutla di Trawas, Mojokerto, Selasa (23/7/2024) sore kemarin. Foto: Humas Pemprov Jatim

Dalam kesempatan itu, Adhy meminta kepada masyarakat dan satuan tugas (satgas) supaya meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mengantisipasi terjadinya Karhutla di Jatim.

“Sebagai contohnya segera menetapkan status siaga darurat Karhutla, memastikan kesiapsiagaan personel, sarana dan prasarana,” ujar Adhy seperti yang dilansir dari suarasurabaya.net, Rabu (24/7/2024).

Upaya mengantisipasi Karhutla dalam apel siaga gabungan kemarin dapat diimplementasikan ke berbagai tindakan. Misalnya seperti patroli pencegahan, penyuluhan, sosialisasi dan kampanye.

Pj Gubernur itu juga meminta pemantauan rutin deteksi dini Karhutla melalui aplikasi SiPongi dan mengamati prediksi cuaca dari BMKG. Sehingga upaya pengendalian Karhutla bisa dilakukan secara cepat dan efektif.

Pemprov Jatim sendiri telah menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) nomor: 100.3.3.1/53/KPTS/013/2024 tanggal 30 Januari 2024 sebagai bentuk upaya kesiapsiagaan pencegahan lebih dini dalam mengantisipasi terjadinya Karhutla.

“Kepgub itu pula menjadi pedoman kita bersama dalam melaksanakan koordinasi dan monitoring serta evaluasi penanganan Karhutla di Jawa Timur,” imbuh Adhy.

Oleh karena itu, Adhy berharap Satgas pengendali Karhutal bisa bekerja secara maksimal, efektif dan efisien. Dengan melakukan upaya pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara persuasif dengan melibatkan semua pihak.

“Kami minta kepada seluruh peserta apel serta tim satgas dalkarhutla agar tetap siaga dan memastikan peralatan untuk siap siaga setiap saat. Semoga tahun 2024 Jatim bisa mengatasi dengan baik potensi ancaman Karhutla,” ujar Adhy. (ssnet/gk/mjf)

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :