Dalam rangka mengajak keluarga dan masyarakat agar tanggap dan tangguh pada bencana, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, gencar mensosialisasikan program Gagah Bencana (Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana). Sosialisasi tersebut kali ini diselenggarakan di kantor Kecamatan Pacet, Rabu (3/7) siang.
Program Gagah Bencana sendiri merupakan salah satu program unggulan yang dihasilkan dari rakernas TP PKK pusat untuk Kelompok Kerja (Pokja) 4.
Melalui arahannya, Bupati Ikfina menyatakan bahwa Pokja 4 dengan program unggulan yang meliputi kesehatan, perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan hidup tersebut, sangat selaras dengan program Gagah Bencana yang memiliki 9 Pilot proyek. mulai dari peduli stunting, menuju perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), hingga mewujudkan keluarga sehat.
“Kita bahas adalah program unggulan di pokja 4 yang meliputi kesehatan, perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan hidup. Ini kemudian melahirkan program Gagah Bencana. Pilot project untuk program unggulan ini ada 9 yaitu peduli stunting, menuju PHBS, peduli KIA, siaga kebakaran lingkungan, tanggap dan tangguh bencana alam, peduli lingkungan, menuju keluarga sehat berkualitas, menuju keuangan sehat, dan mewujudkan keluarga sehat,” Jelasnya.
Bupati yang bergelar dokter itu juga menyatakan bahwa, terdapat beberapa langkah yang perlu dipersiapkan untuk membentuk keluarga tangguh dalam menghadapi bencana. Hal tersebut meliputi pendidikan keluarga, penyusunan rencana kontijensi bencana, pelatihan di tingkat keluarga, serta pemahaman mengenai berbagai jenis bencana yang mungkin terjadi. Salah satu fokus dari 9 pilot project tersebut adalah kesadaran tentang peduli stunting.
“Per 30 Juni 2024 kemarin seluruh balita di Kabupaten Mojokerto sudah termonitor 100%, sehingga teridentifikasi mana stunting, gizi kurang, mana gizi buruk. Kita di posisi ke-3 Jawa Timur, hal ini bisa kita tekan lagi kedepannya, maka dari itu ayo kita petakan juga, namun dengan pertanggungjawaban. Ini akan kita cek betul dan turunkan tim. Fokusnya adalah, tidak boleh ada bayi lahir stunting dan bumil KEK,” Bebernya.
Disamping stunting, Bupati Ikfina juga menyoroti tentang pentingnya menjaga lingkungan, hal ini termasuk pengelolaan selektif pada pemilahan sampah rumah tangga dan cara untuk menghindari polusi udara yang menyebabkan rusaknya lapisan ozon di atmosfer bumi.
“Pada 9 pilot project tadi ada point peduli lingkungan. Maka dari itu, ayo kita pilah sampah dari rumah. Setidaknya punya biopori. Tidak hanya pengelolaan sampah, tapi juga kita juga harus siap menjadi bagian dari upaya mewujudkan zero emission atau nol emisi untuk mencegah lapisan ozon rusak karena karbondioksida. Zat karbondioksida ini tercipta dari sisa pembakaran seperti asap industri karena penggunaan pakai batu bara, maupun asap kendaraan bermotor,” tandasnya.